TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id - Mantan Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Barat (Jabar) Uu Ruzhanul Ulum bertemu Dedi Mulyadi di Lembur Pakuan Subang, akhir pekan kemarin.
Dedi mengaku pertemuan tersebut adalah silaturahmi sekaligus reuni dua sahabat lama yang sama-sama berkarir di politik.
“Silaturahmi, tentunya silaturahmi yang membawa manfaat kita teman lama sama-sama (pernah) bupati cuma beda nasib saja Pak Uu waktu Pilgub 2018 terpilih jadi wakil gubernur,” jelas Dedi kepada iNewsTasikmalaya.id, Rabu (15/5/2024).
Dalam pertemuan itu, Dedi mengatakan, dalam politik tidak ada yang tidak mungkin dirinya berpasangan dengan siapapun termasuk mantan Bupati Tasikmalaya Uu Ruzhanul Ulum.
Namun, kepastian kemungkinan tersebut harus dijalani bersama dan tentunya mendapat restu dari partai masing-masing.
“Politik itu tidak ada yang tidak mungkin, apa sih yang tidak mungkin dalam politik. Yang jelas pertama, kemungkinan itu harus dijalani secara bersama, kedua, kemungkinan itu harus mendapat restu dari kedua orang tuanya kan kita masing-masing punya orang tua (Gerindra-PPP," tambahnya.
Selain itu, Dedi pun bertanya ke Uu dan membahas soal jodoh pasangan hidupnya.
“Saya tanya di Tasik ada gak sih yang kira-kira bisa jadi jodoh di pesantren Pak Uu. Kata Pak Uu banyak katanya, nanti saya juga mau ke sana (Tasik). Bisa gak sih orang yang agak ke utara walaupun saya agak tengah berjodoh dengan orang selatan, kata Pak Uu bisa saja kalau dinikahkan dan direstui orang tuanya,” ujar dia.
Sementara itu, Uu mengaku kedatangannya tidak berdasarkan perintah partainya, melainkan komunikasi politik biasa antara dua sahabat lama.
Apalagi, PPP mempersilakan dirinya untuk berkomunikasi dan bersilaturahmi dengan siapapun.
Karena semua keputusan terkait Pilkada tentunya ditentukan oleh pimpinan pusat masing-masing partai keduanya bernaung saat ini.
“Ya, yang namanya berpolitik itu kan tidak ada titik. Kalau soal lainnya saya tidak bisa menjelaskan karena kan hari ini saya belum ada tugas dari DPP (PPP) apakah jadi Cagub atau Cawagub,” ungkap dia.
Editor : Asep Juhariyono