TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id - Di hari raya Idul Fitri, umat Muslim tidak hanya merayakan kemenangan setelah menjalani ibadah puasa selama sebulan penuh, tetapi juga mengenang dan mendoakan sanak keluarga yang telah meninggal.
Salah satu tradisi yang dilakukan adalah ziarah kubur, di mana umat Muslim mengunjungi makam-makam kerabat yang telah meninggal untuk memberikan doa dan penghormatan.
Tradisi ziarah kubur di hari raya Idul Fitri menjadi momen yang sangat sakral dan berarti bagi umat Muslim.
Setelah melaksanakan sholat Idul Fitri, banyak orang mulai bersiap untuk melakukan ziarah ke pemakaman untuk menemui dan mendoakan para leluhur dan kerabat yang telah berpulang ke rahmatullah.
Mereka membawa bunga, wangi-wangian, dan air sebagai tanda penghormatan dan rasa cinta kepada yang telah tiada.
Selama ziarah kubur, umat Muslim membaca doa-doa khusus untuk para almarhum, memohon ampunan, keberkahan, dan tempat yang mulia di sisi Allah SWT.
Mereka juga menyampaikan salam dan penghormatan kepada makam-makam yang didatangi, sebagai bentuk penghormatan kepada yang telah meninggal.
Seperti halnya yang dilakukan keluarga besar KH. E. Maemun Dimyati, Pondok Pesantren Al-Munawwar Addimyati, Babakan Kupa, Kelurahan Linggajaya, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya.
"Dimomen Hari Raya Idul Fitri 1445 H ini, kami keluarga besar KH. E. Maemun Dimyati, selalu berkumpul dan bersilaturahmi kemudian berziarah ke makam orang tua dan keluarga yang telah meninggal," ujar Ajengan Ahmad Hilmi, salah seorang penerus Ponpes Al-Munawwar Addimyati, Rabu (10/4/2024).
"Ziarah kubur ini sudah menjadi tradisi di keluarga kami," sambung kiai muda itu.
Selain sebagai ibadah, tradisi ziarah kubur di hari raya Idul Fitri juga menjadi momen introspeksi diri bagi umat Muslim.
Mereka merenungkan akan kehidupan dan kematian, serta memperbarui komitmen untuk menjadi pribadi yang lebih baik di mata Allah SWT.
Melalui ziarah kubur, umat Muslim diingatkan akan pentingnya menjaga hubungan baik dengan Allah dan sesama selama hidup, serta keutamaan doa dan penghormatan kepada yang telah tiada.
Tradisi ziarah kubur di hari raya Idul Fitri juga menjadi ajang silaturahmi antarumat Muslim. Banyak yang mengunjungi pemakaman bersama keluarga, kerabat, dan teman-teman untuk berbagi doa dan kebersamaan dalam momen yang sakral ini.
Hal ini menciptakan ikatan kekeluargaan dan persaudaraan yang erat di antara umat Muslim.
Dengan tradisi ziarah kubur di hari raya Idul Fitri, umat Muslim mengingatkan diri akan pentingnya memperkuat ikatan kekeluargaan, menjaga hubungan dengan yang telah tiada, dan terus memperbarui komitmen spiritual dalam menjalani kehidupan.
Semoga doa yang dipanjatkan di makam-makam para leluhur menjadi penyejuk dan memberikan keberkahan bagi seluruh umat Muslim.
Editor : Asep Juhariyono