Klinik Utama BEC Kini Hadir di Kota Tasikmalaya

TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id - Klinik Utama Bandung Eye Center (BEC) telah hadir di Kota Tasikmalaya, tepatnya di Jalan dr. Soekardjo No 41, Kecamatan Tawang.
Grand opening cabang ketiga dari BEC itu ditandai dengan pengguntingan pita oleh jajaran direksi Klinik Utama BEC yang disaksikan tamu undangan.
Sebelumnya, BEC menggelar berbagai kegiatan, di antaranya talkshow, potong tumpeng, dan pendatangan plakat peresmian oleh Pj Wali Kota Tasikmalaya, Cheka Virgowansyah yang digelar di salah satu hotel di Tasikmalaya, pada Sabtu (9/3/2024).
Dr. dr. Andika Prahasta, Sp.M(K), Mkes, salah seorang dokter mata BEC menjelaskan, bahwa BEC sudah berdiri sejak 2001 yang didirkan oleh empat orang yaitu, dr. NormanT Lubis, SpM(K) (ALM), dr. Iwan Sovani, SpM(K), MKew, MM, dr. Budiman, SpM(K), Mkes, dan dr. Djonggi P. Pangabean, SpM(K).
Lanjut dia, bahwa BEC Tasikmalaya merupakan cabang ketiga setelah rumah sakit dan klinik utama yang ada di Bandung.
"Jadi yang melatarbelakangi dibukanya BEC cabang ketiga di Kota Tasikmalaya itu berdasarkan pengalaman sejak 2013. Banyak kasus yang tidak bisa ditangani karena keterbatasan peralatan yang canggih dan komprhensif," kata Andika.
Andika menyebut, gedung BEC Tasikmalaya memiliki tiga lantai dengan fasilitas peralatan yang lengkap serta dokter mata yang sudah terbukti kualitas dan lisensinya.
"Semua ada 26 dokter mata yang sudah bergabung di BEC, sedangkan di Kota Tasikmalaya mungkin ada 8 dokter mata. Peralatan canggih yang dibutuhkan untuk pemeriksaan dan pengobatan mata sudah tersedia," ungkapnya.
Selain itu, Andika menginginkan, bahwa semua pelayanan kesehatan mata bisa memberikan yang terbaik untuk masyarakat, sehingga mereka yang memiliki keluhan itu tidak harus dirujuk ke rumah sakit.
"Kami menginginan bahwa semua pelayanan kesehatan mata itu tidak dirujuk, sebaiknya banyak ditangani di sini, sehingga angka kebutuhan yang tinggi di Indonesia bisa diturunkan, terutama katarak," paparnya.
"Oleh sebab itu, kita harus menurunkan dengan cara semua medapatkan pelayan yang sempurna. Kita sediakan pelayanan yang lengkap, yang mungkin yang belum ada di Kota Tasikmalaya," tandas Andika.
Hal senada diungkapkan dokter mata lainnya, dr. Satmah Dianto, Sp.M. Ia menuturkan, meskipun klinik, tapi fasilitas sudah memadai seperti halnya di rumah sakit.
"Jadi alat-alat yang ada di sini itu insyaAllah komplit. Walaupun klinik, tapi fasilitas berstandar rumah sakit. Yaitu, jumlah dokter matanya, kemampuan dokter mata sudah terbaik, peralatan juga," ucapnya.
Namun saat ini, dikatakan dia, BEC Tasikmalaya belum menyediakan bagi pasien yang memiliki BPJS. Kendati demikian, dalam waktu dekat ini, pihaknya akan membuka terkait pelayanan BPJS.
"BPJS saat ini belum, tapi ke depan arahnya ke sana. Supaya melingkup semua kalangan masyarakat," kata Satmah.
Di sisi lain, Satmah menceritakan, Klinik Utama BEC yang semakin berkembang pada 2007 sampai dengan 2008 dilakukan pengembangan pembangunan tiga lantai.
Di mana, bedah katarak Fakoemusifikasi dan penanganan operasi dengan menggunakan mesin operasi baru dan canggih menjadi unggulan
"Kasusnya yang paling banyak katarak. Kasus diabet juga banyak juga yang sudah berkomplikasi ke mata. Kebetulan saya dinas di sini sejak tahun 2013, artinya sudah 11 tahun, sehingga sudah banyak melihat kasus yang enggak bisa kita tertangani, baik itu karena keterbatasan SDM, juga keterbatasan alat," bebernya.
"Jadi supaya kita, artinya supaya mengurangi biaya tinggi, akibat dirujuk ke Bandung, kemudian terutama masyarakat yang jauh, jadi kita membantu masyarakat," lanjut dia.
Dia berharap, seusai dengan harapan Persatuan Dokter Mata Indonesia bahwa 2024 itu harus bebas katarak. "Semua masyarakat bisa kita tangani, tercegah dari kebutaan," pungkasnya.
Editor : Asep Juhariyono