"Ini kami mengapresiasi, sehingga kita memiliki alokasi untuk mendorong pojok baca di setiap RT yang ada di RW 12," katanya.
"Ada berbagai macam jenis buku, mulai dari buku anak-anak, buku untuk ibu-ibu, hingga buku yang berkaitan dengan praktisitas seperti pertanian, manajemen usaha kecil menengah, dan buku-buku untuk anak-anak," ucapnya.
Ivan berharap agar kedepannya literasi dapat terus didorong melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Tasikmalaya, sehingga kegiatan pengadaan buku dapat sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
"Saya juga berharap agar literasi dapat disentuh ke pesantren dan madrasah. Saya telah berdiskusi dengan para kepala madrasah dan mereka sangat membutuhkan dukungan ini," ungkapnya.
Selain itu, Ivan juga mendorong untuk menyediakan pojok baca braille sebagai bentuk layanan yang inklusif. Hal ini penting karena warga yang tuna netra memiliki hak yang sama untuk memiliki pengetahuan.
"Pemerintah juga harus mendukung literasi, termasuk bagi masyarakat yang memiliki kebutuhan khusus seperti tuna netra. Pengadaan buku braille perlu dilakukan untuk memastikan bahwa mereka juga memiliki akses terhadap pengetahuan," pungkas Ivan.
Editor : Asep Juhariyono