TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id - Kasus penemuan bayi masih hidup di sebuah toko kelontongan di Kecamatan Purbaratu, Kota Tasikmalaya, berhasil diungkap polisi sekaligus mengamankan terduga pelakunya.
Bayi tersebut ternyata diduga hasil hubungan gelap anak pemilik toko, seorang remaja pria berinisial R dengan kekasihnya N.
Namun keluarga pemilik toko malah membuat laporan palsu ke polisi seolah bayi tersebut sebagai kasus temuan bayi tak dikenal tergeletak di kursi kayu depan toko.
Kapolres Tasikmalaya Kota, AKBP Joko Sulistiono, mengungkapkan, hasil pendalaman jajaran Unit PPA Satreskrim, Polsek Cibeureum serta Tim Inafis Satreskrim, ditemukan kejanggalan dari laporan tersebut.
"Terlebih, dari upaya pemetaan kasus tersebut secara lebih luas, ditemukan fakta adanya laporan bidan ke Polsek Indihiang yang mengaku membantu proses kelahiran perempuan remaja, beberapa hari lalu," kata Joko.
Dari upaya sinkronisasi kedua kejadian itu, akhirnya ditemukan benang merah bahwa yang melahirkan di Indihiang itu tak lain N.
"Saat dimintai keterangan, N tak bisa mengelak. Terlebih bukti-bukti yang ada tak bisa dipungkirinya. Salah satunya adalah pakaian yang dikenakan bayi ternyata sama," kata Kapolres.
Dari situlah polisi akhirnya berhasil membongkar kebohongan keluarga pemilik toko kelontongan, yang sebelumnya bikin laporan palsu seolah bayi ditemukan tergeletak di kursi kayu depan toko diduga dibuang sejoli yang pura-pura beli sandal.
"Berkat kejelian jajaran kami serta koordinasi yang baik diantara jajaran, kasus penemuan bayi perempuan ini akhirnya menjadi terang benderang," ujar Joko.
Dari hasil pemeriksaan sementara, kasus tersebut bakal dikenakan pada pasal penelantaran anak. Para terduga pelaku masih menjalani pemeriksaan di Unit PPA (Perlindungan Perempuan dan Anak) Satreskrim Polres Tasikmalaya Kota.
Sementara bayi perempuan malang tersebut kini dirujuk ke RSU dr Soekardjo Kota Tasikmalaya untuk mendapatkan perawatan lebih baik.
Saat diperiksa di Puskesmas Purbaratu, kondisi bayi dalam keadaan sehat. Karena memang selama dua hari sempat dirawat dengan baik oleh keluarga pemilik toko.
Editor : Asep Juhariyono