get app
inews
Aa Read Next : BMKG: Gempa Garut M6,5 Diakibatkan Aktivitas Deformasi Batuan dalam Lempeng Indo-Australia

Ini Penyebab Terjadinya Angin Puting Beliung yang Terjang Kawasan Industri di Jatinangor Sumedang

Rabu, 21 Februari 2024 | 20:39 WIB
header img
Ini Penyebab Terjadinya Angin Puting Beliung yang Terjang Kawasan Industri di Jatinangor Sumedang. Foto: dok. warga

BANDUNG, iNewsTasikmalaya.id - Angin puting beliung melanda kawasan industri di Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, pada Rabu (21/2/2024) sore.

Kejadian ini terjadi saat hujan deras, menyebabkan angin puting beliung menghantam area pemukiman warga serta merusak atap rumah di sekitar Desa Cikeruh, Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang.

Data sementara dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan, bahwa angin puting beliung tersebut merupakan dampak dari pertumbuhan awan cumulonimbus (CB) di sekitar lokasi kejadian.

Kepala BMKG Stasiun Bandung, Teguh Rahayu, menjelaskan, bahwa pantauan radar saat kejadian menunjukkan adanya hujan ekstrem di lokasi tersebut.

"Puting beliung merupakan hasil dari pertumbuhan awan CB, yang diikuti dengan hujan lebat dan angin kencang secara tiba-tiba dengan durasi singkat serta skala lokal," ujar Rahayu seperti dikutip iNewsJabar, pada Rabu (21/2/2024).

Rahayu mengungkapkan, bahwa kejadian cuaca ekstrem ini terkait dengan suhu permukaan laut yang relatif hangat di sekitar wilayah Indonesia, yang mendukung peningkatan suplai uap air ke wilayah Jabar dan sekitarnya.

"Hal ini juga berkaitan dengan kelembapan udara di lapisan 850-500 mb yang cukup tinggi, berkisar antara 45-95%," tambahnya.

Dia juga menyoroti adanya sirkulasi siklonik di Samudera Hindia barat Pulau Sumatera yang menghasilkan area netral poin, konvergensi angin, dan belokan angin (shearline) di sekitar wilayah Jabar.

"Kondisi ini berpotensi meningkatkan pertumbuhan awan di sekitar wilayah konvergensi dan belokan angin tersebut," katanya.

Rahayu menegaskan, bahwa indeks labilitas cuaca menunjukkan kategori labil sedang hingga tinggi di sebagian wilayah Jabar, yang juga berpotensi meningkatkan aktivitas pertumbuhan awan konvektif secara lokal.

Sementara itu, Kepala Seksi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jabar, Hadi Rahmat, menginformasikan bahwa angin puting beliung ini menyebabkan kerusakan pada beberapa bangunan.

"Ada kerusakan yang terjadi di depan PT Kwalram, Kawasan Industri Dwipapuri, depan Borma Rancaekek, Asrama Polda Brimob Jabar, dan depan Indomaret Eston Jatinangor," kata Hadi.

Dia menegaskan, tim BPBD Jabar bersama Pemkab Sumedang telah dikerahkan untuk memberikan bantuan dan melakukan pendataan terhadap objek yang terkena dampak.

"BPBD Provinsi Jawa Barat sedang berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Sumedang dan saat ini sedang melakukan penilaian situasi," ujarnya.

 

Editor : Asep Juhariyono

Follow Berita iNews Tasikmalaya di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut