"Awal-awalnya itu kita semua sedang berkumpul berdiskusi, ini kenapa sudah dua hari ko bau bangke. Penasaran, kita berinisiatif membuka pintunya, karena sudah dua hari orang yang ada di rumah itu tidak ada, dan posisi bau bangkenya juga bukan bangke seperti pada umumnya, gak seperti bangke hewan," kata Alvin pada iNewsTasikmalaya.id di lokasi.
Setelah itu, Alvin bersama warga lainnya langsung membuka pintu rumah korban. Namun, ketika berjalan kearah kamar yang diduga ditempati korban, mereka menemukan darah di bawah pintu kamar tersebut.
"Ketika saya buka pintunya dengan orang yang ada di sini, pas masuk di dekat pintu kamar ada darah, saya gak berani buka, minta ke warga lain untuk mekihat dari arah jendela. Pas dilihat ada mayat, karena pintu kamar dikunci dari dalam, si neneknya ada di dalam mungkin sakit, gak bisa buka pintu," ujarnya.
"Kalau keluhan sakit kurang tau ya, tapi kata warga lain sehari-hari keluar ada. Cuma saya sering lihat anaknya di depan," tambahnya.
Alvin menyebut, lansia yang ditemukan dalam keadaaan meninggal dunia dengan kondisi membusuk itu sudah 3 bulan menempati kontrakan bersama suami dan anak beserta cucunya. Namun, dua hari ke belakang nenek tersebut tinggal sendiri.
"Kalau gak salah ada suami, anaknya, terus ada cucunya dua, kebetulan sekarang lagi sendiri. Terakhir ketemu sama saya sudah lama dua mingguan, tapi pas kemarin anaknya ngasih kunci ke yang lain. Sering dipanggil Iyet usianya kira-kira 60 tahun, kayanya masih orang Tasik," jelasnya.
Sementara itu, Kapolsek Indihiang Polres Tasikmalaya Kota Kompol H Iwan, membenarkan adanya penemuan sesosok mayat di dalam kontran tersebut.
Saat ini, Tim Unis Inafis Polres Tasikmalaya Kota bersama anggota Polsek Indihiang masih melakukan penyelidikan serta melakukan olah TKP dan meminta keterangan dari saksi-saksi.
"Betul, ada temu mayat di dalam kamar kontrakan. Saat ini mmasih dalam penyelidikan," singkatnya.
Jenazah seorang lansia itu langsung dibawa petugas kepolisian ke Kamar Mayat RSUD dr. Soekardjo.
Editor : Asep Juhariyono