Ia menyebut, untuk sistem pembayaran dengan online, DLH Kota Tasikmalaya masih melakukan penjajakan dengan berbagai pihak, apakah akan menggunakan QRIS atau yang lainnya.
"Ada beberapa mekanisme ya, selama ini ada yang pakai karcis, SKRD, kalau pun misalnya dengan online kan kita harus penindakan dulu, kerja samanya mau seperti apa onlinenya, apa dengan Qris," kata Fery.
Kendati demikian, Fery mengungkapkan, DLH Kota Tasikmalaya akan memastikan bahwa pelayanan bisa lebih maksimal dan melayani masyarakat dengan cakupan yang lebih. Namun, hal itu harus dibarengi dengan sarana prasana yang memadai.
"Sekarang gini, masalahnya kan belum semuanya juga kita pelayanan kan ke masyarakat, jadi belum 100 persen, jadi kita keterbataaan sarana prasana. Jadi ada juga wilayah-wilayah yang belum kita layani maksimal, secara potensi kan kehilangan," bebernya.
"Ketika armada kita semakin bertambah, berarti jangkauan kita semakin luas, pengangkutan bisa lebih konsisten," tambah Fery.
Dengan adanya penyesuaian retribus sampah itu, Fery berharap bisa mencapai target yang dipatok sebesar Rp 4,2 miliar.
"Target 4,2 miliar tahun ini, mudah-mudahan itu bisa tercapai ," pungkasnya.
Editor : Asep Juhariyono