"Tapi si pelaku pada saat banyaknya warga di sekolah itu dihakimi massa sampai kemudian si pelaku langsung dibawa ke IGD karena mengalami luka cukup serius. Anak diselamatkan oleh warga, guru, bidan setempat, dan perangkat desa membawanya ke kantor KPAID. Sehingga tadi anak itu dilakukan pemulihan dan sampai hari ini belum diketahhui motifnya," ungkapnya.
Dari video yang beredar di media sosial, Ato mengungkapkan, bahwa perbuatan pelaku melakukan hal tersebut sudah kali ketujuhnya.
"Karena dari hasil dialog dengan warga seperti yang direkam di dalam video, ternyata korbannya sudah lebih dari satu. Pengakuannya sudah 7. Identitas masih belum diketahui," paparnya.
Peristiwa tersebut dibenarkan langsung oleh Kapolsek Singaparna Polres Tasikmalaya AKP Roni Hartono. Menurutnya, saat ini korban berada di rumah aman, untuk perkarayanya ditangani Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Polres Tasikmalaya.
"Karena korbannya anak di bawah umur dan sudah disimpan di rumah aman. Perkaranya ditangani oleh Unit PPA Polres," singkatnya.
Editor : Asep Juhariyono