TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id - Kronologi pengeroyokan warga Banjar oleh dua pemuda di Terminal Pancasila, Kota Tasikmalaya, hingga akhirnya korban Tewas. Sebuah tindak pidana kekerasan secara bersama-sama atau pengeroyokan terhadap seorang warga Kota Banjar terjadi di Terminal Pancasila, Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya, pada Selasa, (9/1/2024).
Kejadian pengeroyokan tersebut terjadi sekira pukul 14.30 WIB. Aksi pengeroyokan ini terjadi di dalam sebuah kamar kecil atau toilet rumah makan Ampera dan daerah sekitar Jagal, Leuwianyar.
Berdasarkan informasi yang dihimpun di lapangan, awal mula kejadian bermula ketika korban bernama Yaya Sutardi (48) sedang menikmati bubur di rumah makan Ampera. Saat itu, para pelaku yang diidentifikasi berinisial DP alias Imam (34) dan YR (29), mendekati korban. DP lalu membawa korban ke dalam toilet rumah makan tersebut.
Di dalam toilet, DP melakukan kekerasan terhadap korban menggunakan tangan kosong. Setelah itu, korban dibawa oleh pelaku ke daerah Jagal, Leuwianyar. Korban kembali dianiaya oleh kedua pelaku dengan menggunakan tangan kosong.
Akibat peristiwa tersebut, korban mengalami luka-luka di bagian kepala dan tubuh. Setelah kejadian tersebut, korban segera dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Banjar untuk mendapatkan perawatan medis. Sayangnya, kondisi korban semakin memburuk dan akhirnya meninggal dunia pada Rabu (10/1/2024).
Salah seorang saksi, yang merupakan pegawai rumah makan, Ari Ramdani (20), menjelaskan, bahwa peristiwa penganiayaan terjadi sekitar pukul 14.30 WIB. Pada saat kejadian, tidak ada pengunjung lain yang berada di rumah makan tempatnya bekerja.
Menurut Ari, kronologi kejadian dimulai ketika korban sedang menikmati bubur. Tiba-tiba, tiga pria mendekatinya, dan salah satu dari mereka membawa korban ke dalam toilet.
"Kejadian ini benar-benar terjadi di sini, sekitar jam setengah tiga sore. Korban sedang makan bubur, lalu datang tiga pria mendekatinya, dan salah satu dari mereka langsung membawa korban masuk ke toilet," ujar Ari.
Ari menambahkan, dia tidak mengetahui apa yang terjadi di dalam toilet antara pria tersebut dan korban. Meskipun begitu, dia mendengar suara keluhan seperti seseorang yang merasa kesakitan. Setelah keluar dari toilet, korban mengalami pendarahan di bawah hidungnya.
"Setelah itu, saya tidak tahu apa yang dilakukan pelaku, hanya terdengar suara keluhan sekali. Tetapi setelah keluar dari toilet, korban berdarah di bawah hidungnya. Mereka membawa korban dengan memapahnya ke motor, ada dua motor, dan kondisi korban masih hidup di tempat kejadian," tambahnya.
Pihak kepolisian dari Polres Tasikmalaya Kota dan Polsek Tawang yang menerima laporan adanya aksi penganiayaan tersebut langsung melakukan penyelidikan dan mengumpulkan keterangan sejumlah saksi.
Tak butuh waktu lama, para pelaku penganiayaan dan pengeroyokan korban yang merupakan sopir angkutan umum jurusan Tasikmalaya-Ciamis dapat ditangkap di wilayah Kalangsari, Kota Tasikmalaya.
Kapolres Tasikmalaya Kota AKBP Joko Sulistiono membenarkan jika pihaknya telah mengamankan para pelaku penganiayaan dan pengeroyokan yang mengakibatkan korban meninggal dunia.
“Benar, kami telah mengamankan dua pelaku pengeroyokan tersebut,” ujarnya saat dihubungi iNewsTasikmalaya.id, Kamis (11/1/2024).
Sejauh ini, polisi masih melakukan pemeriksaan secara intensif terhadap para pelaku untuk mengungkap motif dibalik aksi penganiayaan dan pengeroyokan warga Kota Banjar tersebut.
Editor : Asep Juhariyono