CIAMIS, iNewsTasikmalaya.id - Ruas jalan desa di Dusun Karangcingkrang, Desa Mekarmulya, Kecamatan Pamarican, Kabupaten Ciamis, tertimbun longsor saat hujan lebat pada Senin (8/1/2024) sekira pukul 16.00 WIB.
Tebing sawah terasering setinggi 20 meter longsor menimbun ruas jalan yang berada sekitar 100 meter dari jembatan Sungai Citalahap yang menjadi batas Desa Mekarmulya dan Desa Sidamulih.
Material longsor menimbun ruas jalan yang menghubungkan Desa Mekarmulya dengan Desa Sidamulih, Kecamatan Pamarican itu sepanjang 30 meter dan lebar 3 meter.
Tinggi timbunan material longsor mencapai 1,5 meter sehingga tidak bisa dilewati oleh sepeda motor, apalagi mobil.
Akses jalan dari Mekarmulya menuju desa induknya, Desa Sidamulih, tertutup total sejak pukul 16.00 WIB. Lokasinya berada di kawasan areal persawahan cukup jauh dari pemukiman penduduk.
“Pejalan kaki harus lewat pematang sawah yang berada di bawah lokasi longsor,” ujar Sekdes Mekarmulya Pamarican, Ujang Edih, saat dihubungi iNewsTasikmalaya.id, Senin (8/1/2024) malam.
Meskipun tidak ada korban jiwa atau luka-luka, longsor ini membuat akses lalu lintas dari dan ke Mekarmulya-Sidamulih tertutup total.
Arus kendaraan dialihkan melalui jalan kampung di Panenjoan, Cinyawar, Degogan, dan ke jalan utama di jalur Cikupa-Pamarican, poros Angsana-Gunung Kelir.
“Termasuk anak sekolah yang bersekolah di SMP Pasundan Sidamulih dan SMA Pamarican dari Mekarmulya harus mutar dulu agak jauh ke beberapa titik jalur alternatif tersebut, termasuk ke jalan utama Cikupa-Pamarican,” jelasnya.
Warga berharap adanya bantuan alat berat untuk mengevakuasi puing longsor yang menimbun ruas jalan di Karangcingkrang tersebut.
Meskipun belum ada gotong royong malam ini karena hujan dan gelap, rencananya besok warga akan bergotong royong. Alat berat juga diharapkan tiba di lokasi pada esok hari.
Menurut Sekdes Ujang Edih, di lokasi yang sama pada tahun 2019 lalu, pernah terjadi longsor yang menimbun ruas jalan.
“Ruas jalan di Karangcingkrang, kawasan persawahan terasering tersebut memang rawan longsor,” tambahnya.
Editor : Asep Juhariyono