get app
inews
Aa Text
Read Next : Rumah Warga di Cipaku Ciamis Terancam Ambruk, Halaman Ambles Terbawa Longsor

Tanah Longsor Tutup Jalan Penghubung 2 Desa di Cigalontang Tasikmalaya, Aktivitas Warga Terganggu

Minggu, 07 Januari 2024 | 10:14 WIB
header img
Tanah Longsor Tutup Akses Jalan Penghubung 2 Desa di Cigalontang Tasikmalaya, Aktivitas Perekonomian Terganggu. Foto: Istimewa

TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id - Tanah longsor terjadi di Tasikmalaya, tepatnya di Dusun Kukulan, Desa Pusparaja, Kecamatan Cigalontang, Kabupaten Tasikmalaya, Sabtu (6/1/2024) sekira pukul 19.40 WIB. 

Dampak dari longsor, akses jalan penghubung dua desa yakni Desa Pusparaja dan Desa Nangtang tertutup total. Jalan desa tidak bisa dilintasi kendaraan, baik roda 4 maupun roda 2. 

Selain itu, saluran air dan sebagian tembok pembatas jalan pun tertutup longsor dengan panjang 12 meter dan tinggi 17 meter. 

"Kejadian longsor diawali oleh hujan sejak pukul 13.00 WIB dan longsor terjadi sekitar pukul 19.40 WIB. Ketinggian tebing 17 meter, permukaan kurang lebih 40 meter, ketebalan kurang lebih 4 meter," ujar Camat Cigalontang Dedi Hermawan, Minggu (7/1/2024).

Dampak yang paling nyata dari tanah longsor ini adalah terganggunya aktivitas perekonomian warga. Dengan akses jalan yang tidak bisa dilintasi, distribusi barang dan akses ke pusat kegiatan ekonomi menjadi sangat terhambat. 

Warga yang mengandalkan perdagangan dan perjalanan harian untuk mencari nafkah menghadapi kendala serius dalam menjalankan aktivitas mereka.

"Sementara jalur ditutup, jadi yang mau lewat dialihkan ke Jalan Salawu. Ini evakuasi waktunya kurang lebih lima jam, tergantung datangnya alat berat. Tapi, kalau melihat kekompakan masyarakat alhamdulillah bisa cepat," ungkapnya. 

"Proses evakuasi dilakukan masyarakat, TNI - Polri dan BPBD. Kami sudah koordinasi dengan BPBD Kabupaten Tasikmalaya, insyaAllah alat berat sekarang dalam perjalanan," sambung Dedi. 

Selain itu, kondisi jalan yang tertutup juga mempengaruhi sektor pariwisata lokal. Dusun Kukulan, yang mungkin memiliki potensi wisata alam, saat ini tidak bisa diakses oleh wisatawan.

Hal ini tentu merugikan bagi pengusaha lokal yang bergantung pada pariwisata sebagai sumber pendapatan.

Editor : Asep Juhariyono

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut