TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id – Atap bangunan Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya, roboh, terdampak gempa Pangandaran berkekuatan Magnitudo 5,5, pada Kamis (28/12/2023).
Kejadian ini menyebabkan kepanikan di kalangan warga setempat dan menunjukkan betapa kuatnya dampak gempa tersebut. Beberapa saksi melaporkan bahwa gempa dirasakan dengan intensitas yang cukup besar, menciptakan situasi yang memprihatinkan di sekitar wilayah tersebut.
Salah seorang warga, Yati, mengatakan, ambruknya atap bangunan KUA Kecamatan Cipatujah terjadi pas gempa bumi yang terjadi pada Kamis (28/12/2023) pagi sekira pukul 05.45 WIB.
“Tadi pas ada gempa, itu dampak gempa. Yang ambruk bagian atap bangunan yang terbuat dari baja ringan. Tapi temboknya masih utuh. Hanya atapnya saja,” ujar Yati kepada iNewsTasikmalaya.id melalui sambungan telepon.
Kapolres Tasikmalaya AKBP Bayu Catur Prabowo membenarkan robohnya atap bangunan KUA Kecamatan Cipatujah yang berada di Kampung Baru, Desa Cipatujah, Kecamatan Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya.
“Benar kang, atap bangunan yang terbuat dari baja ringan ambruk, tembok dinding bangunan retak,” ujar AKBP Bayu kepada iNewsTasikmalaya.id, Kamis (28/12/2023).
Selain atap bangunan, kerusakan juga terjadi pada beberapa sarana dan prasarana yang berada di dalam bangunan KUA Cipatujah. Di antaranya, satu unit laptop, printer, kursi, meja, dan lemari, rusak tertimpa genting.
“Setelah dicek, bahwa genting bangunan tersebut bukan untuk peruntukannya, bukan setelannya, harusnya menggunakan genting spandek atau genting metal. Ini masih menggunakan genting tanah liat,” ujarnya.
Kapolres Tasikmalaya menambahkan, sejauh ini belum ada laporan adanya korban jiwa dampak dari gempa yang berpusat di Pangandaran. “ Tidak ada korban jiwa, hanya kerugian materi sekitar Rp70 juta,” pungkasnya.
Editor : Asep Juhariyono