"Saat itu saya menjalani sebuah operasi, setelah memeriksakan diri ke dokter karena menderita penyakit TB tulang," ungkap Dida.
Namun, setelah menjalani operasi, tiga tahun lalu itu, setengah badannya mengalami kelumpuhan. Sejak saat itu Dida tak bisa berjalan lagi dan hanya pasrah terbaring di tempat tidur.
"Sebagai manusia normal, apalagi seorang perempuan, saya sempat syok dan minder. Tapi segera bangkit kembali, apalagi punya hobi merajut dan eksis di medsos. Akhirnya mulai menekuni usaha hasil rajutan," ujar Dida.
Dida terus mengasah kemampuannya di bidang rajutan. Hasil rajutannya berupa tas, dompet, topi bayi hingga gantungan kunci pun tambah banyak modelnya.
"Setelah jadi, langsung saya posting lewat medsos. Alhamdulillah pada beli, dan hasil penjualannya digunakan untuk kebutuhan sehari-hari, termasuk membantu ekonomi keluarga," ujar Dida.
Dalam sebulan, Dida mampu memproduksi berbagai jenis kerajinan rajutan dengan nilai jutaan rupiah.
Editor : Asep Juhariyono