get app
inews
Aa Text
Read Next : Atap Rumah Warga di Rancah Ciamis Rusak Akibat Pohon Tumbang

Cabai Mahal, Pedagang Kecil Terpaksa Ganti Bahan Olahan Makanan dengan Cabai Kemasan

Sabtu, 16 Desember 2023 | 11:10 WIB
header img
Cabai Mahal, Pedagang Kecil Terpaksa Ganti Bahan Olahan Makanan dengan Cabai Kemasan. Foto: iNewsTasikmalaya.id/Indra Sanjaya

TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id - Para pedagang kecil makanan di Kabupaten Tasikmalaya, terpaksa menggunakan cabai kemasan untuk mengolah makanan karena harga cabai yang masih menggila.

Harga cabai di pasar tradisional masih berada di atas Rp 100.000 per kg. Dengan harga sebesar itu, membuat para pedagang kecil makanan tak bisa menjangkaunya.

"Untuk sementara beralih ke cabai kemasan, karena harganya jauh lebih murah," ungkap Dani, seorang pedagang cilok di Desa Singasari, Kecamatan Taraju, Kabupaten Tasikmalaya, Jumat (15/12/2023).

Dani mengungkapkan, harga cabai kemasan saat ini Rp 9.500 per 100 gram. Sementara cabai merah segar Rp 15.000 per 100 gram.

"Perbedaan harga cukup jauh ini bagi kami pedagang kecil bisa merugikan usaha. Untuk sementara terpaksa menggunakan dulu cabai kemasan," kata Dani.

Ia mengakui kualitas cabai kemasan sudah tentu berbeda dengan cabai merah segar. Namun dirinya tak mau rugi hingga terpaksa menggunakan cabai kemasan untuk olahan makanannya.

"Sensasi rasa pedasnya pun sudah pasti berbeda, tapi mau apa lagi, daripada rugi. Jualan tak seberapa," ujar Dani.

Salah satu penyebab harga cabai meroket yakni kekurangan pasokan. Terbukti sejumlah petani cabai di Desa Singasari sendiri kelimpungan karena banyaknya tanaman cabai yang rusak.

Seperti diutarakan Dian, salah seorang petani cabai, banyak tanaman cabai rusak saat memasuki usia 40 hari. Penyebab utamanya adalah faktor cuaca ekstrem.

Ia mengungkapkan, seorang petani terpaksa harus gigit jadi karena hasil panen cabai merah yang biasanya mencapai 30 kg, saat dipanen kemarin hanya 5 kg dari kebun yang sama.

"Cuaca tidak menentu membuat tanaman cabai baru berbuah atau masih berbunga sudah rusak akibat tetik matahari atau hujan deras yang tiba-tiba turun," ujar Dian.

 

Editor : Asep Juhariyono

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut