TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id - Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) memberikan dukungan yang sangat besar bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), bahkan melebihi dukungan yang diberikan oleh perbankan konvensional.
Pendekatan positif terhadap BPRS sebagai penyokong UMKM juga menjadi perhatian Penjabat (Pj) Wali Kota Tasikmalaya Cheka Virgowansyah. Ketika hadir dalam Rapat Pemegang Saham BPRS Al-Madinah di Tasikmalaya, pada Selasa (5/12/2023) Cheka menyampaikan pandangannya.
Sebagai pemegang saham, Pemerintah Kota Tasikmalaya mengajak jajaran manajemen dan pemegang saham lainnya untuk bersama-sama mengevaluasi kinerja dan mencapai prestasi yang lebih baik.
Dalam konteks yang lebih spesifik, Cheka juga mengingatkan tentang pentingnya mendukung UMKM, sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2019 tentang UMKM. Pembiayaan UMKM diarahkan kepada debitur UMKM yang memenuhi definisi dan kriteria tertentu.
"Agar BPRS dapat berkembang, mereka perlu mengikuti perkembangan zaman, di mana digitalisasi menjadi kunci. Koordinasi dengan UMKM juga harus diperhatikan agar mereka juga dapat berkembang," ujar Cheka.
Meskipun BPRS memberikan proporsi pembiayaan yang cukup besar untuk kegiatan produktif dan segmen UMKM, namun dalam pangsa pasar, keberadaan BPRS masih dianggap kecil oleh Cheka. Oleh karena itu, perlu dipertanyakan bagaimana BPRS dapat meningkatkan peranannya dalam pembiayaan di segmen UMKM.
"Menurut data dari OJK, pangsa pasar BPRS dalam industri BPR dan BPRS saja baru sekitar 9,22 persen dari total 165 BPRS di seluruh Indonesia. Jika dibandingkan dengan pangsa pasar keuangan syariah (bank umum syariah) kontribusi BPRS hanya sekitar 2-3 persesn,” ungkapnya.
Artinya, BPRS masih dihadapkan pada tantangan besar untuk bersaing dalam pembiayaan UMKM, terutama menghadapi pesaing dari bank syariah dan lembaga keuangan mikro syariah seperti Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) dan koperasi simpan pinjam dan pembiayaan syariah.
Selain itu, lanjut Cheka, di luar pemain syariah, persaingan untuk memperebutkan pangsa pasar segmen UMKM juga cukup ketat. Oleh karena itu, untuk meningkatkan peran dalam pembiayaan UMKM, BPRS dihadapkan pada kendala perluasan pangsa pasar, sehingga diperlukan transformasi agar dapat bersaing, terutama di segmen UMKM.
"Dengan kinerja yang dapat dianggap baik, namun BPRS tetap perlu melakukan evaluasi berkala, terutama dalam operasionalnya, jika ingin lebih berperan dalam pembiayaan UMKM. Salah satu langkahnya adalah dengan memulai proses digitalisasi," pungkasnya.
Sumber: Prokopim Kota Tasikmalaya
Editor : Asep Juhariyono