CIAMIS, iNewsTasikmalaya.id - Para perajin tempe di Dusun Selaawi, Desa Cisadap, Kecamatan Ciamis, Kabupaten Ciamis, mengalami kesulitan akibat terus meningkatnya harga kacang kedelai dalam sebulan terakhir.
Harga kacang kedelai di tingkat grosir kini mencapai Rp 12.300 per kg, sedangkan di tingkat eceran mencapai Rp 12.500 per kg, meningkat dari sebulan sebelumnya.
Salah seorang perajin tempe, Muslih, mengatakan, kenaikan harga kacang kedelai ini terjadi hampir setiap hari, dengan kenaikan rata-rata sekitar Rp 100 per kg. Sebulan sebelumnya, harga kacang kedelai berada di kisaran Rp 10.500 per kg.
Kenaikan harga kacang kedelai ini dikaitkan langsung dengan perang Gaza dan dampaknya terhadap nilai tukar dolar terhadap rupiah.
Muslih menjelaskan, perajin tahu dan tempe di Desa Cisadap menggunakan kacang kedelai impor, dan mereka sangat dipengaruhi oleh nilai tukar dolar. Kenaikan harga kacang kedelai ini telah berlangsung sejak terjadinya perang antara Israel dan Palestina di Jalur Gaza.
"Peningkatan harga kacang kedelai ini sudah terjadi sejak perang Gaza, sekitar sebulan yang lalu. Akibat perang, nilai dolar terhadap rupiah terus meningkat, sehingga harga kacang kedelai ikut naik," ujar Muslih kepada iNewsTasikmalaya.id, Kamis (16/11/2023).
Para perajin tempe dan tahu di Cisadap khawatir bahwa harga kacang kedelai akan terus meningkat selama perang berlangsung, karena nilai tukar dolar juga ikut naik. Untuk mengatasi hal ini, mereka melakukan penyesuaian dengan mengurangi ukuran produk mereka.
Editor : Asep Juhariyono