TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id - Refleksi Milangkala Kota Tasikmalaya ke-22 digelar di area batu andesit Jalan HZ Mustofa, Taman Kota Tasikmalaya, (28/10/2023) malam. Acara tersebut diisi dengan berbagai kegiatan, salah satunya doa bersama lintas agama.
Doa bersama diikuti oleh seluruh elemen masyarakat, termasuk juga para tokoh lintas agama dan jajaran Forkopimda Kota Tasikmalaya, termasuk Penjabat (Pj) Wali Kota Tasikmalaya, Sekda Kota Tasikmalaya, DPRD Provinsi Jawa Barat, dan DPRD Kota Tasikmalaya.
Salah seorang warga yang mengikuti kegiatan tersebut, Muhammad Azmy, mengaku sangat merinding ketika para tokoh lintas agama melakukan doa bersama di atas panggung Refleksi Milangkala Kota Tasikmalaya ke-22.
“Subhanallah saya merinding mendengar dan melihatnya, ketika semua pemeluk agama di Kota Tasikmalaya melakukan doa bersama," ujar Azmi pada iNewsTasikmalaya.id.
Diketahui, kegiatan Refleksi Milangkala Kota Tasikmalaya ke-22 tersebut digelar oleh Warung Komunikasi Persoalan (Warkop) Tasikmalaaya yang didalamnya terdapat komunitas-komunitas.
"Dan marilah malam ini kita harus mencoba terus berusaha menghilangkan sekat-sekat yang ada di tengah-tengah masyarakat, tidak ada intoleran dalam hal sosial, intoleran itu hanya ada di pikiran akidah kita, Anda muslim, Anda Kristen, Anda Budha itu adalah tidak bisa diganggu gugat dalam persoalan sosial hilangkan intoleran itu," ucap Ketua Pelaksana, Asmansyah Timutiah alias Acong dalam sambutanya.
Dikatakan Acong, kegiatan itu merupakan usaha dari semua pihak yang meningkatkan Kota Tasikmalaya menjadi kota yang bisa saling menghargai antar perbedaan keyakinan, baik itu agama, ras, suku, dan budaya.
"Ini adalah usaha kami bersama untuk menghilangkan sekat-sekat intoleransi, karena harus terus diusahakan kadang-kadang kita lupa akan semua itu," ujar Acong.
Menurutnya, dengan hadirnya para tokoh lintas agama disatukan disatu tempat menjadi salah satu bukti Kota Tasikmalaya sebagai kota yang ramah dan saling menghargai antar sesama.
"Di Tasikmalaya ada orang Batak, orang Chines yang ber-KTP Tasikmalaya, apakah mereka bukan warga kita? Dia adalah saudara kita, ada Kristen, ada Hindu. Jadi mari malam ini refleksi Tasikmalaya kita berhubungan dengan doa bersama antar agama," pungkasnya.
Sementara itu, Pj Wali Kota Tasikmalaya Cheka Virgowansyah dalam sambutannya mengucapkan terima kasih atas kegiatan yang sudah diselenggarakan dalam penutup serangkaian kegiatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-22 Kota Tasikmalaya.
"Di ulang tahun ke 22 ini ditutup dengan maha penting, pada malam hari ini kita merefleksikan apa yang sudah kita lakukan, apa yang sedang kita lakukan, apa yang akan kita lakukan kedepan," kata Cheka.
Cheka menuturkan, hal itu membuktikan bahwa Kota Tasikmalaya adalah kota yang rukun, sangat damai untuk masyarakat yang datang ke Kota Santri ini.
"Doa bersama ini membuat saya merinding, seluruh pemeluk agama yang ada di Kota Tasikmalaya bersatu untuk melakukan doa bersama, dan kita buktikan untuk ke depan bisa jauh lebih baik," paparnya.
Selain doa bersama lintas agama, kegiatan pada Refleksi Milangka Kota Tasikmalaya ke-22 itu juga turut dimeriahkan berbagai kegiatan, di antaranya tawasulan, tausiah, pentas seni (hadroh, rampak sekar Mang Kokoan, sendratari, karinding, musik akustik, Alma dan Dinda Binekas).
Editor : Asep Juhariyono