Namun, sesaat setelah turun, temannya Erik mendengar suara pahatan dari korban sebanyak tiga kali. Setelah itu, suara itu menghilang, dan Erik mendengar suara seperti material tanah yang jatuh, dugaan kuat menimpa Supriatna.
Erik berusaha menolong temannya dengan turun ke dasar sumur, namun dia mencium bau gas yang sangat kuat. Dalam situasi yang sangat mencekam, Erik kembali ke permukaan dan segera meminta pertolongan.
Warga sekitar yang tahu tentang kejadian tersebut segera melaporkannya kepada polisi. “Anggota Polsek Cineam dan piket polres segera menuju lokasi. Kami juga menghubungi BPBD dan Basarnas untuk membantu proses evakuasi,” tandasnya.
Proses evakuasi berlangsung selama lebih kurang 2 jam. Akhirnya, jenazah Supriatna berhasil diangkat ke permukaan tanah dengan cara ditarik menggunakan tambang yang telah diikatkan ke badannya. Jenazah korban kemudian dibawa ke Puskesmas Cineam untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Keluarga korban menerima musibah ini dengan tawakal dan menolak dilakukan autopsi untuk memastikan penyebab pasti kematian Supriatna. “Keluarga korban menerima kejadian ini sebagai musibah dan jenazah korban langsung dimakamkan,” pungkasnya.
Editor : Asep Juhariyono