Anggota DPR RI Nurhayati Dorong Perempuan untuk Bersuara di Parlemen dan Perjuangkan Hak-Hak Wanita

TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id - Ratusan perempuan yang tergabung dalam Wanita Persatuan Pembangunan (WPP) berpartisipasi dalam kegiatan Pendidikan dan Kesadaran Politik bagi Perempuan di Gedung Islamic Centre, Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, Kamis (7/9/2023).

Salah satu Anggota Komisi IX DPR RI, Nurhayati Effendi, menggarisbawahi pentingnya pendidikan politik bagi perempuan dalam upaya memperkuat keterlibatan mereka dalam dunia politik.

Baca Juga

Sosialisasi Pemilu 2024, Nurhayati Blusukan dan Edukasi Lansia di Tasikmalaya

Nurhayati memberikan pandangannya saat menjadi pembicara dalam acara tersebut. Dia menyoroti peran perempuan dalam parlemen dan menekankan pentingnya keberadaan mereka dalam memperjuangkan kebijakan yang mendukung hak-hak wanita.

“Kehadiran perempuan di parlemen sangat penting. Kita harus terus berjuang dan bersuara untuk mengadvokasi kebutuhan dan kepentingan perempuan," ujar Nurhayati.

Lebih lanjut, Nurhayati mengatakan bahwa keberadaan perempuan di parlemen harus lebih dari sekadar pemenuhan persyaratan partai politik. Mereka juga harus membawa dampak yang lebih signifikan, terutama bagi kelompok-kelompok yang mereka wakili. 

Dalam konteks ini, Nurhayati mengajak calon anggota legislatif perempuan untuk mempersiapkan diri dengan baik dan bersedia untuk berbicara demi melindungi hak-hak perempuan jika mereka terpilih di parlemen.

"Kita harus menjadi peka dan gigih dalam membela kelompok yang kita wakili. Janji-janji semata tidak cukup," tegasnya.

Acara ini dihadiri turut dihadiri oleh Wakil Bupati Tasikmalaya Cecep Nurul Yakin. Selain Nurhayati, acara juga menampilkan sejumlah narasumber berkompeten di bidangnya, seperti Umi Namirawati, Wakil Rektor Unikom, Bandung, dan Gery Mohamad Iqbal, yang merupakan salah satu pemateri dari Smart Politica.

Kegiatan ini diharapkan menjadi langkah awal untuk meningkatkan kesadaran politik dan partisipasi aktif perempuan dalam politik, serta memperkuat peran mereka dalam merumuskan kebijakan yang mendukung hak-hak perempuan.

Editor : Asep Juhariyono