TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id – Lusi (27) warga Kecamatan Cikatomas, Kabupaten Tasikmalaya, korban Tindak Pidana Perdangan Orang (TPPO) di Malaysia, mengaku senang bisa kembali berkumpul dengan keluarganya di Tasikmalaya.
Wanita yang sudah memiliki dua anak tersebut menjadi korban TPPO di Negara Jiran Malaysia. Ia kini sudah pulang ke Tasikmalaya berkat kerja keras semua pihak untuk memulangkannya ke Indonesia.
Suasana haru terjadi saat Lusi turun dari mobil yang disambut keluarga dan anaknya yang sudah menunggu di Mako Polres Tasikmalaya, Selasa (22/8/2023). Isak tangis pun pecah saat korban bertemu dengan orang tua dan kedua anaknya yang masih kecil.
"Alhamdulillah lega sekali, tidak menyangka bisa pulang. Senang bisa ketemu anak lagi dan berkumpul lagi sama keluarga," ucap Lusi di Mako Polres Tasikmalaya.
Lusi menyebut, selama 10 bulan bekerja di Malaysia, ia tidak mendapatkan upah sepeser pun. Sebelumnya, ia dijanjikan bekerja sebagai cleaning service dengan gaji yang besar oleh seseorang yang dikenalkan oleh temannya.
"Kerja di sana (Malaysia) 10 bulan. Ya itu lah kerja pindah-pindah, dari tempat satu ke tempat yang lain. Awalnya di cleaning service. Tapi dibilang kerja resmi aman. Gajinya 1.400 Ringgit per bulan atau sekitar Rp3,5 juta, ternyata sebulan gak dapat segitu," ujarnya.
"Yang ngajak itu dari Pancatengah, saya kenal dari teman, tapi teman yang ngajak malah gak berangkat. Di sana saya kabur dan bekerja pindah-pindah. Alhamdulillah, saya diperkerjakan selama satu mingguan di warung oleh orang baik," tuturnya.
Lusi mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mengurus kepulangannya, terutama kepada kepolisian dari Polres Tasikmalaya.
"Saya berterima kasih sekali kepada pihak kepolisian yang mengurus kepulangan saya, khususnya Pak Kapolres Tasikmalaya dan semua pihak lainnya," pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Kabupaten Tasikmalaya, Nurlela Mustikawati, mengatakan, pasca peristiwa yang didapatnya selama berada di Malaysia, korban mengalami trauma sehingga pihaknya terus melalukan pendampingan.
"Terlihat sempat down akibat mengalami trauma secara psikis. Namun saat ini, alhamdulillah kelihatannya sudah mulai ceria kembali, dan sekarang korban sudah bisa ketemu lagi sama keluarga dan anak-anaknya," ucap Nurlela.
Editor : Asep Juhariyono