Tambah Fahmi, jenis pemeriksaan organ sendiri sudah dilakukan salah satunya toksikologi untuk memeriksa zat-zat yang diduga ada dalam tubuh korban. Selain itu, pihaknya juga sudah mengambil beberapa sampel darah, urine, dan sebagain jaringan organ untuk diuji toksikoginya, apakah ada sesuatu yang membahayakan atau tidak.
"Kemudian apakah ada penyakit atau tidak, maksudnya penyakit yang mematikan, yang bisa berkontribusi dalam penyebab kematiannya, kemudian ketiga ada atau tidaknya trauma," ucapnya.
Ia menyebut, hasil autopsi harus menunggu dari hasil pemeriksaan yang sudah dilakukannya bersama tim dokter lainnya.
"Hasilnya tidak bisa kita keluarkan sekarang, karena harus memenuhi semua hasil yang tadi yang tidak bisa kita kerjakan di sini," kata dia.
Terkait apakah ada bekas kekerasan pada di tubuh korban yang menyebabkan korban meninggal dunia, Fahmi, belum bisa memastikan hal tersebut.
"Dan kita harus bedakan, apakah ini karena memang prosesnya karena kekerasan atau bukan, karena pada setiap kasus itu penampilanmya bisa sama tapi penyebabnya itu bisa berbeda," pungkasnya.
Editor : Asep Juhariyono