TASIKMALAYA, iNews.id - Warga dari tiga desa yakni Desa Padawaras, Sindangkerta, dan Kertasari, Kecamatan Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya, melakukan aksi demontrasi ke Gedung DPRD dipimpin kepala desanya sendiri.
Hal tersebut dilakukan terkait dengan keluhan warga dari ketiga desa tersebut dengan mandegnya saluran air dari Bendungan Padawaras yang tidak bisa mengairi lahan pertanian miliknya.
Bendungan yang dibangun dengan dana puluhan miliar tersebut tidak berfungsi dengan baik, sehingga menyebabkan lahan sawah mereka malah ditumbuhi ilalang saking lamanya tidak bisa diolah.
Nampak puluhan kendaraan roda empat termasuk mobil dinas kepala desa, truk, minivan, serta mobil bak terbuka, ditambah sepeda motor yang membawa warga dari ketiga desa tersebut datang ke Gedung DPRD dan langsung melakukan orasi menyampaikan aspirasi mereka.
“Ini sebagai puncak kekesalan kami bersama warga, coba tengok kesana. Lahan sawah milik warga kami kering dan malah sudah ditumbuhi ilalang, sekuat tenaga persoalan ini saya sampaikan terus kepada Pemkab Tasikmalaya dan PSDA tetapi tidak ada respon apapun. Bendungan Padawaras yang menelan anggaran miliaran rupiah dan ditargetkan bisa mengairi ribuan hektar lahan sawah di 8 desa kenyataannya hanya 2 desa saja, ini bendungan dengan anggaran besar seolah-olah asal-asalan pengerjaannya. Mana manfaatnya bagi warga kami?” tegas Kepala Desa Padawaras Yayan Siswadi.
Persoalan lain di lapangan juga muncul, di sepanjang saluran irigasi banyak tanggul yang menahan air serta banyak pula saluran yang jebol yang sengaja dibuat secara illegal.
“Kemudian disisi lain, rekruitmen pegawai pengelola air juga tidak transparan. Tidak ada warga yang berasal dari daerah yang bekerja, orang luar semua,” ungkap Yayan.
Menanggapi persoalan tersebut, UPTD PSDA Propinsi Jawa Barat Ciwulan-Cilaki hanya mengutus Kasi Irigasi Isom Saefudin pada pertemuan yang akhirnya digelar di dalam ruang paripurna DPRD Kabupaten Tasikmalaya.
Sehingga tidak ada keputsan apapun yang dilontarkan dari PSDA berkenaan dengan solusi yang bakal ditawarkan, hingga hal tersebut cukup membuat kecewa warga yang datang.
Menurut Isom, dirinya hanya menampung aspirasi saja dari masyarakat yang kemudian akan disampaikan ke Propinsi Jawa Barat.
Serta berharap adanya dorongan dan dukungan dari pemerintah daerah berkenaan dengan kebutuhan warganya yang bakal diajukan.
Diakuinya, Bendungan Padawaras ditargetkan bisa mengairi 1.400 hektar lahan sawah dengan panjang sekitar 27 kilometer namun tidak sesuai dengan harapan.
“Semua aspirasi ini akan kami sampaikan ke pimpinan untuk kemudian ke Gubernur Jawa Barat, harapannya bisa segera terealisasi terlebih jika kemudian mendapatkan dorongan dari pemerintah daerah,” katanya.
Editor : Asep Juhariyono