TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id - Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Kota Tasikmalaya menegaskan, hewan kurban di Tasikmalaya aman dikonsumsi.
DKP3 memastikan bahwa sapi kurban di Kota Tasikmalaya aman dikonsumsi setelah pihaknya melakukan pemantauan dan pengecekan kesehatan hewan kurban di beberapa lapak pedagang.
“Alamdulillah, secara umum hewan kurban kita sudah dinyatakan aman dan layak digunakan sebagai hewan kurban,” kata Kepala DKP3 Peternakan dan Kesehatan Kota Tasikmalaya H Cecep Kustiawan belum lama ini.
“Kami memeriksa beberapa lapak pedagang sapi dan catatan menunjukkan saat ini ada 2.300 ekor sapi. Diperkirakan akan ada lebih dari 3.000 ekor sapi sebelum Idul Adha tahun ini," lanjutnya.
Ia menjelaskan, hasil pemeriksaan di lapak-lapak penjualan hewan kurban meliputi kesehatan, penampilan, bulu, dan kotorannya.
"Sejauh ini hasil pemeriksaan Alhamdulillah dalam keadaan sehat. Hewan yang sehat kita tandai sebagai kalung sehat. Hal ini dilakukan untuk memberikan rasa aman, nyaman dan tenang kepada konsumen," jelasnya.
Cecep menambahkan, sejauh ini belum ditemukan adanya hewan yang terpapar penyakit mulut dan kuku (PMK) sehingga aman bagi konsumen untuk membeli hewan kurban karena dijamin layak konsumsi.
“Kasus PMK di wilayah kami belum ditemukan. Adapun yang menunjukkan tanda-tanda ke sana, kami berikan pengobatan,” tambahnya.
Menurutnya, gejala infeksi PMK pada ternak ini antara lain bintil-bintil seperti borok dan bisul di hidung, luka di kaki, dan demam, terangnya.
“Kalaupun ada, mungkin akan kami karantina. Tapi sejauh ini tidak ada kasus seperti itu. Alhamdulillah masih nol kasusu PMK,” jelasnya.
Saat ditanya aturan penyembelihan, lanjutnya, tetap menerapkan biosecurity. Kemudian saat pemotongan, jangan terlalu banyak orang. “Ya dijaga seminimal mungkin agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Secara umum hewan kurban kita alhamdulillah sudah dinyatakan aman dan layak digunakan sebagai hewan kurban. Karena untuk hewan kurban harus sehat, dan memenuhi persyaratan lainnya,” pungkasnya.
Editor : Asep Juhariyono