Saat ditanya bagaimana MBS berusaha untuk mencairkan interpretasi puritan Islam di Kerajaan Saudi dengan membawa reformasi, Rashidi menyatakan bahwa pembukaan toko minuman keras, bar dan kasino tidak dapat disebut sebagai reformasi di bawah Islam.
Dia menambahkan, sebaliknya, mengizinkan konsumsi minuman keras dan perjudian sangat dilarang oleh Islam dan dianggap haram.
“Saya tidak ingin membuat tulang tentang ini. Apa yang disebut reformasi yang dibawa oleh Mohammed bin Salman tidak sesuai dengan Islam. Dia harus mengambil sehelai daun dari buku-buku nenek moyangnya, bagaimana mereka menjaga martabat kerajaan dan melindungi kehormatan Islam," katanya, yang dilansir OpIndia, Senin (10/1/2022).
"Pembatasan hijab yang santai, pembukaan toko minuman keras, gedung bioskop, tidak terbayangkan di Arab Saudi sebelumnya. Apa yang bisa dikatakan tentang kemalangan pria yang mempertimbangkan untuk membuka gedung bioskop di kota suci Madinah.”
Pemerintah Kerajaan Arab Saudi belum berkomentar atas tudingan tokoh muslim India tersebut. Pangeran MBS, putra Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud, memang telah meluncurkan reformasi ekonomi, sosial dan budaya di bawah program yang dinamakan "Visi 2030 Arab Saudi".
Melalui reformasi itu, MBS ingin ekonomi Arab Saudi berhenti dari ketergantungan pada minyaknya. Berbagai hiburan dan event berskala internasional termasuk konser musik telah digelar di Arab Saudi.
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta