get app
inews
Aa Text
Read Next : Lokasi dan Jadwal Samsat Keliling Kota Tasikmalaya Hari Ini, Senin, 25 November 2024

Kronologi Lengkap Dugaan Penganiayaan Siswi di SMA Negeri 1 Kota Tasikmalaya

Selasa, 23 Mei 2023 | 09:08 WIB
header img
Kepala SMA Negeri 1 Kota Tasikmalaya Yonandi saat menjelaskan kronologi lengkap dugaan penganiayaan siswi di sekolahnya. Foto: iNewsTasikmalaya.id/Heru Rukanda

TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.idKronologi dugaan penganiayaan siswi SMA Negeri 1 Kota Tasikmalaya oleh teman sekolahnya yang sempat viral di media sosial.

Peristiwa dugaan penganiayaan itu pun dilaporkan ke Polres Tasikmalaya Kota, Selasa (16/5/2023). Namun, pada Rabu (17/5/2023) kedua belah pihak telah sepakat untuk menyelesaikan persoalan tersebut dengan kekeluargaan melalui proses restoratif justice (RJ).

Kepala SMA Negeri 1 Kota Tasikmalaya, Yonandi, membantah jika telah terjadi penganiayaan di sekolahnya. Menurutnya, peristiwa tersebut hanya perkeliruan atau pertengkaran di antara siswanya.

Ia menjelaskan, pada Selasa (16/5/2023) di ruang kelas terjadi pertengkaran antara siswanya. Perisitiwa itu berawal dari candaan salah seorang siswa berinisial FA melempar serpihan tembok ke arah AR. “Satu kali dilempar diam, dua kali masih diam, dan ketiga kalinya, AR langsung berdiri menghampiri FA kemudian terjadi pertengkaran dan coba dilerai oleh AN,” kata Yonandi, Senin (22/5/2023) sore.

Lanjut Yonandi, kejadiannya begitu singkat dan langsung ditangani. Namun, tiba-tiba datang siswi berinsial Z menghampiri AR kemudian menyampai perkataan dengan intonasi tinggi. Mungkin karena kurang berkenan dan juga mendapat tamparan dari Z, AR pun emosi kemudian mendorong kepala Z dengan jari tangannya sehingga Z pun terjatuh ke tembok yang berada di pingir papan tulis dan mengalami luka di dekat pelipis kiri.

“Yang luka dibawa ke ruang PMR untuk diobati. Tapi yang luka ini kemudian dibawa ke rs untuk mendapat pengobatan,” ujarnya.

Yonandi menjelaskan, bahwa pertengkaran di antara siswa-siswinya sudah selesai di sekolah. “Semuanya yang empat orang anak itu langsung dibawa ke ruang BK dan masalahnya pun sudah tuntas dan mereka saling memaafkan,” ucapnya.

Lebih jauh kepala sekolah mengatakan, orang tua korban mungkin tidak terima sehingga membuat laporan ke polisi pada malam usai kejadian. Pada Rabu (17/5/2023) kedua belah pihak pun telah bersepakat untuk menyelesaikan persoalan ini dengan jalan damai.

“Hari Rabu itu ada kesepakatan dari kedua belah pihak untuk berdamai dan mencabut laporannya. Dan memang sudah islah saat itu,” jelasnya.

Kemudian, pada Jumat (19/5/2023) orang tua dari AR ini datang ke sekolah dan bermaksud ingin bertemu dengan Z untuk meminta maaf. Namun, terjadi kesalahfahaman saat itu. Orang tua AR sempat mengungkapkan memiliki kedekatan dengan seseorang di Itjen Kemendikbud dan ucapan tersebut menimbulkan salah penafsiran adanya intimidasi.

“Mungkin karena kecewa, orang tua korban pun mempostingnya ke media sosial. Sebenarnya itimidasi ini tidak ada ya. Alhamdulillah, kesalahfahaman ini telah selesai dan kedua belah pihak pun telah islah,” tandasnya.

Editor : Asep Juhariyono

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut