Bigbukber ke-9 Bersama Ribuan Anak Yatim: Cheka Virgowansyah: Mari Gotong Royong Bantu Mereka

TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id – Bigbukber bersama anak-anak yatim kembali digelar setelah tiga tahun vakum lantaran adanya pandemi Covid-19. Buka puasa bersama ini diikuti setidaknya oleh 2.323 anak yatim dan 100 santri penghafal Alquran dan 200 anak-anak pecinta shaum sunnah di Kota Tasikmalaya.

Bigbukber ke 9 yang digagas oleh PesantreneurshipPay Tasikmalaya ini dihelat di Masjid Agung Kota Tasikmalaya, Minggu (2/3/2023).

Baca Juga

VIDEO: Bigbukber ke-9 Bersama Ribuan Anak Yatim Kembali Digelar di Kota Tasikmalaya

Kegiatan buka bersama anak-anak yatim tersebut turut dihadiri oleh unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Tasikmalaya, di antaranya Pj Wali Kota Tasikmalaya, Ketua DPRD, TNI, Polri, serta para relawan bigbukber.

Pj Wali Kota Tasikmalaya Cheka Virgowansyah mengapresiasi kegiatan yang sangat baik tersebut dan perlu didukung. Terlebih, kegiatan tersebut merupakan kegiatan yang rutin dilakukan setiap tahunnya.

"Sudah beberapa tahun kita tak melaksanakan ini karena pandemi. Alhamdulillah, setelah beberapa tahun vakum, hari ini kita bigbukber lagi sebanyak 2.323 anak yatim, 200 pecinta shaum sunnah, dan 100 hafidz Quran," ucap Cheka.

Menurut Cheka, banyaknya anak-anak yatim di Kota Tasikmalaya ini perlu dibantu oleh seluruh elemen masyarakat. Pihaknya akan melakukan gerakan untuk membantu para anak yatim dengan gotong royong.

"Sementara pemerintah ada program dari kesra untuk anak yatim dan belum ada yang secara khusus. Nanti akan kita coba bergerak bersama dengan masyarakat melakukan gotong royong," ujarnya.

Ketua pelaksana bigbukber ke 9, Wahid Hidayat, mengatakan, dirinya merasa bersyukur dengan bisa terselenggarakannya kembali kegiatan tersebut. Pasalnya, bigbukber sempat vakum beberapa tahun karena adanya pandemi Covid-19.

“Kita masih pemanasan, untuk konsepan acara ini dari relawan. Karena kita sempat vakum tiga tahun karena pandemi Covid. Untuk tahun ini kita masih proses pemulihan. Kalau dulu kita bisa sampai 5.000 lebih, sekarang hanya 2.323 anak yatim," kata Wahid.

Menurutnya, semua peserta bigbukber merupakan anak-anak yatim yang berasal dari Kota Tasikmalaya. Panitia melalui para relawan melakukan pendataan ke kampung-kampung dan kelurahan. Hal itu dilakukan untuk memastikan agar penerima manfaat benar-benar tepat sasaran.

"Alhamdulillah tahun ini bisa terselenggara dan anak-anak yatim tersebut semuanya berasal dari Kota Tasikmalaya. Kita seleksi mana yang benar-benar layak dan harus warga Kota Tasikmalaya. Untuk peserta anak yatim kita tak menyentuh yayasan. Tapi ini yang rumahan. Karena yang rumahan jarang tersentuh. Bukan kami alergi anak yatim di yayasan ya. Bahkan kita sampai ke pelosok-pelosok,” jelasnya.

Editor : Asep Juhariyono