TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id - Sejumlah pemuda di Lingkungan Cikalang Pesantren, Kelurahan Cikalang, Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya mempunyai cara unik untuk membangunkan masyarakat pada waktu santap sahur di bulan Ramadan.
Setiap hari, para pemuda yang didominasi berusia remaja ini berkeliling ke kompleks perumahan warga untuk membangunkan santap sahur, dengan membawa sejumlah peralatan yang biasa digunakan oleh supoter sepak bola.
Salah seorang tokoh pemuda setempat, Ilham Ramdani Rahman mengatakan, ide membangunkan sahur menggunakan peralatan supoter bola seperti drum band, cymbal, alat perkusi serta pengeras suara ini berawal dari para pemuda di kampung Cikalang Pesantren itu kerap menonton sepak bola ke stadion.
Tradisi membangunkan sahur ini, sudah dilakukan para pemuda sejak tahun 2018 silam dan mendapat apresiasi dari pengurus RT/RW dan warga.
"Ini diinisiasi karena pada umumnya pemuda Cikalang Pesantren suka nonton bola ke stadion. Jadi, kami mengajak semua pemuda Cikalang untuk membangunkan sahur pake gaya ala-ala sporter," kata Tokoh Pemuda Cikalang Pesantren, Ilham Ramdani Rahman
"Awalnya tahun 2018 lalu. Kegiatan ini dikenalkan kepada para tokoh masyarakat serta pengurus RT, RW, dan ternyata respon dari warga bagus," sambung Ilham.
Menurut Ilham, karena kekompakan pemuda dan sambutan baik dari warga setempat, kegiatan membangunkan warga untuk santap sahur di Bulan Ramadan ini terlaksana secara berkelanjutan. Kegiatan itupun sudah menjadi keharusan ketika datangnya bulan puasa. Sebab, warga sudah merasa terbantu dengan inisatif yang dilakukan para pemuda tersebut.
"Sudah menjadi satu keharusan ketika bulan suci Ramdan tiba. Ini juga merupakan tahun ke 6 dalam membangunkan sahur, mungkin karena warga sangat terbantu ada yang bangunkan sahur. Malah, pernah kita dua hari tidak ada kegiatan bangunin sahur, ini Ibu-ibu pada ngirim pesan WhatsApp karena kesiangan sahur," ucap Ilham.
Ilham menambahkan, karena merasa terbantu, warga setempat pun kerap memberikan imbalan berupa saweran kepada para pemuda yang membangunkan sahur. Namun, imbalan itu diberikan secara sukarela tanpa paksaan. Hasil saweran itu akan dikumpulkan terlebih dahulu, nantinya uang yang terkumpul akan digunakan untuk berbagai kegiatan kepemudaan dan santunan kepada anak yatim piatu.
"Jadi para warga dengan sukarela memberikan saweran kepada para pemuda. Hasil dari pemberian warga itu, dikumpulkan kemudian digunakan untuk berbagai kegiatan kepemudaan dan santunan kepada yatim piatu," pungkas Ilham.
Editor : Asep Juhariyono