JAKARTA, iNewsTasikmalaya.id – Siapa yang tak kenal Inneke Koesherawati? Sebagian besar masyarakat Indonesia tentu masih mengingatnya, ia eksis di industri hiburan tanah air sejak tahun 1990-an.
Wanita yang lahir di Jakarta pada 13 Desember 1975 ini mengawali kariernya pada 1990 sebagai model lewat pemilihan Gadis Sampul. Saat itu Inneke sukses meraih predikat juara berbakat.
Usai mengikuti ajang tersebut, ia semakin serius terjun di dunia modeling dengan masuk ke sekolah model QQ Mo-delling, milik peragawati senior Okky Asokawati. Selanjutnya nasib membawanya terlibat di dunia akting.
Kala itu, dia diajak menjadi figuran dalam film Lupus 4. Kemudian dia mulai banjir tawaran film seperti Diskotik DJ (1990), Gadis Metropolis (1991), Roda-Roda Asmara di Sirkuit Sentul (1994), dan Pergaulan Metropolis II (1995).
Inneke juga muncul dalam sejumlah film Warkop DKI. Seperti di film Bisa Naik Bisa Turun (1992), dimana dia menjadi karyawati kantor, kemudian Bagi Bagi Dong (1993), berperan sebagai Yuke.
Dahulu, Inneke juga sempat dijuluki bom seks Indonesia lantaran imej seksinya di beberapa film. Namun dia memutuskan berhijab pada 2001 dan turut mengubah eksistensinya di dunia hiburan.
Inneke kebanyakan membintangi sinetron-sinetron bernilai religius seperti Padamu Aku Bersimpuh, Lorong Waktu, Mutiara Hati, Istri untuk Suamiku, Andai Ku Tahu, dan Para Pencari Tuhan.
Kemudian untuk kehidupan pribadi, Inneke Koesherawati menikah dengan Fahmi Darmawansyah pada 2 April 2004. Pria itu adalah putra pemilik Gedung Menara Saidah di Jakarta.
Sayangnya, cobaan menerpa kehidupan rumah tangga sang aktris karena suaminya dipenjara. Ia terlibat kasus suap pejabat Badan Keamanan Laut (Bakamla), pertama kali ditangkap KPK pada Juni 2017.
Editor : Asep Juhariyono