"Ini juga memberikan dampak yang positif buat orang tua. Pertama, biasanya anak itu main hp terus, dengan adanya ini hp semua dititipkan ke orang tuanya masing-masing. Ini juga bisa dijadikan motivasi untuk anak-anak agar bisa mengontrol waktu saat bermain gadget," sambungnya.
Tingginya antusias anak-anak mengikuti lomba latto-latto ini membuat mantan Wali Kota Tasikmalaya itu tercengang. Terlebih lomba yang rencananya diikuti oleh 60 peserta yang diperuntukkan untuk warga sekitar kantor DPD Partai Golkar ternyata melebihi ekspektasi.
Para peserta yang mendaftar mengikuti lomba latto-latto ini tidak hanya dari Kota Tasikmalaya, melainkan datang juga dari luar Kota seperti Tanggerang dan Garut.
"Awalnya lomba ini hanya untuk anak-anak di lingkungan dekat kantor saja paling hanya sekitar 60 peserta, tapi ternyata lebih dari 100 peserta yang daftar," ungkapnya.
"Dari luar kota juga tadi ada dari Tanggerang dan Garut, karena memang sudah viral di medsos sehingga dari luar kota ikutan daftar tapi kita tolak karena terlalu jauh. Mungkin disangkanya ini lomba yang cukup menggiurkan bagi mereka mungkin banyak hadiah, padahal hadiahnya tidak kita umumkan, kita hanya fokus untuk lingkungan ini saja," lanjut Yusuf.
Panitia perlombaaan latto-latto ini menyiapkan dorprize bagi para pemenang yang masuk ke 10 besar. "Tidak ada kriteria-kriteria, tapi yang terlama bermain itu nanti yang masuk ke 10 besar, jadi hanya 10 besar yang diambil, itu akhirnya mereka yang dapat dorprize," pungkasnya.
Editor : Asep Juhariyono