Pegawai dan Warga Binaan Lapas Kelas IIB Tasikmalaya Dites Urine, Ada Narkoba?

TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id - Lembaga Pemasyarakat (Lapas) Kelas IIB Tasikmalaya melakukan tes urine terhadap seluruh pegawai aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan lapas, Jumat (23/12/2022).

Tes urine tersebut sebagai wujud komitmen Lapas Kelas IIB Tasikmalaya dalam pemberantasan dan penyalahgunaan narkoba di lingkungan lapas. Tujuan dari tes urine tersebut agar petugas Lapas Tasikmalaya steril dari mengonsumsi atau menyalahgunakan barang haram narkoba dan sejenisnya menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023.

Baca Juga

Lapas Kelas II B Tasikmalaya Gelar Razia Blok Hunian dan Tes Urine Pegawai serta Warga Binaan

“Hari ini kita lakukan tes urine terhadap seluruh pegawai lapas dan warga binaan bekerjasama dengan BNN Kota Tasikmalaya,” ujar Kalapas Tasikmalaya Davy Bartian.

Kalapas berharap hasil dari test urine ini, petugas Lapas Kelas IIB Tasikmalaya bersih dari penyalahgunaan narkoba. "Mudah-mudahan sih tidak ada yang positif mengonsumsi narkoba ya, baik petugas maupun warga binaan," ucapnya.

Sementara itu, Kepala BNN Kota Tasikmalaya, Iwan Kurniawan Hasyim mengatakan, pihaknya sangat mendukung apa yang dilakukan oleh Lapas Kelas IIB Tasikmalaya yang melakukan tes urine secara rutin terhadap pegawai dan warga binaannya.

Baca Juga

Sejumlah Pejabat Eselon II Pemkot Banjar Absen dalam Tes Urine BNN

"Ini menunjukan bahwa lapas memilik komitmen yang kuat untuk pencegahan dan pemberantasan narkoba di lingkungan lapas, baik dipersonel maupun warga binaan. Ini juga bagian dari pelaksaan perencanaan BNN Kota Tasikmalaya," kata Iwan.

Ia menuturkan, tes urine dilakukan kepada 50 orang yang dilaksanakan secara random (acak) baik kepada warga binaan. Apabila ada yang hasil tes urinenya positif mengandung narkoba, maka pihaknya akan menyerahkan kepada lapas terkait mekanisme penindakannya.

“Hasilnya nanti kalau ada yang memang positif akan direhab di lingkungan lapas, itu pun juga berdasarkan hasil achiesment apakah dia kategori ringan, sedang atau berat. Pada intinya, kami serahkan pada lapas karena memang ada mekanismenya," pungkas Iwan.

Editor : Asep Juhariyono