get app
inews
Aa Read Next : Pasangan Lansia di Salawu Tasikmalaya Ini Tetap Produktif, Isi Waktu dengan Membuat Anyaman Bambu

Ngeri, Gletser Kiamat Antartika Lebih Cepat Mencair, Permukaan Air Laut Naik

Jum'at, 02 Desember 2022 | 10:59 WIB
header img
Ngeri, Gletser Kiamat Antartika Lebih Cepat Mencair, Permukaan Air Laut Naik. Foto: Intiresting Engineering

LONDON, iNewsTasikmalaya.idGletser Kiamat Antartika lebih cepat mencair membuat naiknya permukaan air laut. Gletser Kiamat ini merupakan lapisan es purba Antartika.

Dalam kurun 5.500 tahun terakhir, Gletser Kiamat lebih cepat mencair. Sejak 1980-an, Gletser Kiamat Antartika sudah kehilangan 540 miliar metrik ton es karena mencair.

Temuan itu berasal dari studi endapan laut prasejarah di pantai sekitar Gletser Thwaiter. Gletser ini dikenal sebagai Gletsar Kiamat dan Gletser Pulau Pine yang berdekatan. Gletser ini terletak di Lapisan Es Antartika Barat.

Terkini, para peneliti melaporkan kondisi mencairnya Gletser Kiamat yang dirilis pada 9 Juni 2022 dalam jurnal Nature Geoscience, di mana mencairnya lapisan es di Antartia meningkatkan kekhawatiran dan menjadi ancaman kenaikan permukaan air laut di seluruh dunia.

“Tingkat pencairan es yang meningkat saat ini mungkin menandakan bahwa arteri vital dari jantung Lapisan Es Antartika Barat telah pecah,” kata Dylan Rood, ilmuwan Bumi di Imperial College London dikutip SINDOnews dari laman Live Science, Rabu (15/6/2022).

Gletser Kiamat ini merupakan salah satu gletser yang paling cepat mencair di Antartika. Gletser Kiamat telah kehilangan 540 miliar metriks ton es dan mengakibatkan kenaikan permukaan air lau global sebesar 4 persen.

Tetangga Gletser Kiamat yakni Gletser Thwaites dan Gletser Pulau Pine di sebelah utara, memiliki hamparan es yang sangat luas. Gletser Thwaites memiliki luas permukaan 192.000 kilometer persegi hampir seluas Inggris Raya. Sedangkan Gletser Pulau Pine memiliki luas 162.300 kilometer persegi.

Ujung gletser yang menghadap ke laut diposisikan di atas cekungan samudra seperti mangkuk, mengakibatkan kedua gletser di bagian bawahnya terpapar arus air yang hangat, padat dan asin.

Kondisi ini tidak hanya mencairkan gletser yang meluas ke Laut Amundsen, tapi mengikisnya dari bawah melepaskan mereka dari titik jangkar utama yang terletak di utara.  

Pencairan dari bawah ini melemahkan gletser dan membuatnya lebih rentan terhadap retakan pada permukaan dan menyebar ke seluruh lapisan es sehingga berpotensi memecah es.

Apabila keseluruhan lapisan es di Antartika Barat pecah dan mencari ke laut, maka akan terjadi kenaikan permukaan laut global sekitar 3,4 meter.

Setelah menelitian lebih dari 20 garis pantai, para ilmuwan menemukan bahwa pantai tertua dan tertinggi mulai terbentuk sekitar 5.500 tahun yang lalu. Sejak saat itu hingga sekitar 30 tahun yang lalu, hilangnya es menutupi garis pantai dengan kecepatan sekitar 0,14 inci atau 3,5 milimeter setiap tahun. Namun selama tiga dekade terakhir, laju kenaikan garis pantai telah meroket hingga 1,6 inci atau 40 mm per tahun.

“Meskipun gletser yang rentan ini relatif stabil selama beberapa milenium terakhir, namun tingkat kemundurannya saat ini semakin cepat dan telah menaikkan permukaan laut global,” kata Rood.

 

Artikel ini telah diterbitkan di halaman SINDOnews.com pada oleh dengan judul "Gletser Kiamat Antartika Mencair Lebih Cepat, Kondisinya Bikin Ngeri Seluruh Dunia".

Editor : Asep Juhariyono

Follow Berita iNews Tasikmalaya di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut