PANGANDARAN, iNews.id – Mukaryati, seorang ibu rumah tangga warga Dusun Sukajadi, Desa Purbahayu, Kecamatan Pangandaran, Kabupaten Pangandaran, hanya bisa terbaring lemah di rumahnya.
Berat badannya pun menyusut drastis. Pasalnya, ibu dua anak ini sudah setahun lebih didiagnosa menderita kanker ganas di wajah.
Meski pernah menjalani pengobatan dengan kemoterapi dan dua kali operasi pengangkatan kanker, tapi Mukaryati tak kunjung sembuh.
Awal mula Mukaryati mengidap kanker ganas ketika terjadi benjolan di dalam mulutnya. Mukaryati semula mengira bahwa itu hanya sariawan biasa.
Namun, semakin hari semakin lama, benjolan yang muncul di bagian pipi kanan dalam tersebut semakin membesar bahkan menimbulkan lubang.
Keluarga Mukaryati kemudian membawanya ke salah satu rumah sakit di Pangandaran. Oleh dokter, ibu dua anak tersebut didiagnosa mengidap kankes.
Sejak dinyatakan menderita kanker, Mukaryati pun menjalani pengobatan melalui kemoterapi dan menjalani operasi sebanyak dua kali. Untuk biaya pengobatan kanker ganas yang dialami Mukaryati tentunya membutuhkan biaya yang tidak sedikit.
Suami Mukaryati, Muhalim, hanya bekerja sebagai buruh serabutan sudah tak mampu lagi untuk membiayai pengobatan sang istri, sehingga pihak keluarga memutuskan untuk membawa pulang dari rumah sakit dan menjalani perawatan di rumah.
Muhalim mengatakan, untuk membiayai pengobatan kanker ganas yang diderita istrinya, dirinya terpaksa mengutang ke saudara, teman, dan tetangga.
Ia mengaku kini sudah tak mampu lagi membiayai pengobaan sang istri karena penghasilan yang diperoleh dari bekerja sebagai serabutan tidak menentu.
Bapak dua anak tersebut menjelaskan, istrinya sudah menjalani delapan kali kemoterapi dan sinar X sebanyak tiga puluh satu kali.
“Kata dokter masih ada kanker di dalamnya,” ujar Muhalim, Sabtu (20/11/2021).
Ia menuturkan, kendati sudah menjalani beberapa kali kemoterapi dan penyinaran sinar X, tapi kanker ganas yang bersarang di pipi kana istrinya belum juga sembuh.
“Harapan kami tentunya istri bisa sembuh. Namun, untu biaya pengobatan kami sudah ditidak mampu,” kata dia.
Muhalim menambahkan, karenan memang sudah tidak mampu lagi membayar biaya pengobatan, dia pun membawa pulang sang istri dengan kondisi yang masih belum sembuh dari kanker ganas.
“Istri juga ingin pulang. Yang menjadi permasalahan saat ini tulang pipinya harus diambil, jadi kami bingung bagaimana cara merawatnya karena kondisinya semakin lemah,” kata dia.
Pihak keluarga berharap ada dermawan atau agina yang bisa membantu untuk kesembuhan Mukaryati yang lebih dari setahun ini menderita karena kanker ganas yang bersarang di pipi kanannya.
Editor : Asep Juhariyono