Asal usul nama Borobudur tidak jelas. Meskipun merupakan nama asli, kebanyakan candi di Indonesia tidak diketahui. Nama Borobudur pertama kali tertulis didalam buku History of Java karya Sir Thomas Raffles. Nama Bore-Budur, dalam tata bahasa Inggris untuk merujuk ke desa terdekat dengan kuil, yaitu Desa Bore (Boro). Sebagian besar candi sering dinamai dengan nama desa tempat mereka berdiri.
Raffles juga curiga bahwa kata Budur mungkin terkait dengan istilah Buda dalam bahasa Jawa yang berarti kuno yang berarti Boro kuno. Namun, arkeolog lain menganggap bahwa nama Budur berasal dari istilah bhudhara yang berarti gunung. Candi Borobudur pun masih diliputi berbagai misteri, mengenai siapa pendiri candi Borobudur dan apa tujuan dari pembangunan candi ini. Banyak cerita dan kisah candi Borobudur beredar dan kini dikenal sebagai dongeng rakyat setempat.
4. Gereja Katedral
Bangunan bersejarah yang masih kokoh berdiri berikutnya, yaitu Gereja Katedral. Gereja ini diresmikan pada tahun 1901 dan dibangun dengan menggunakan gaya arsitektur neo gotik dari Eropa. Gereja ini diarsiteki oleh Pastor Antonius Dijkmans. Namun baru 7 bulan pembangunan sempat terhenti. Marius J Hulswit akhirnya melanjutkan pembangunannya tanpa mengubah blueprint dari Pastor Antonius.
Gereja yang bernama resmi Santa Maria Pelindung Diangkat ke Surga ini meskipun memiliki gaya arsitektur khas Eropa, pada kenyataannya berbeda dengan gereja di Eropa. Jika gereja Katedral pada umumnya menggunakan batu alam, Gereja Katedral Jakarta justru menggunakan batu bata. Meskipun telah berusia lebih dari 100 tahun, sudah terbukti bahwa bangunan Gereja ini sangat kokoh.
5. Masjid Istiqlal
Bangunan bersejarah yang masih kokoh berdiri di Indonesia berikutnya yaitu Masjid Istiqlal. Masjid Istiqlal merupakan sebuah bangunan yang memiliki berbagai nilai penting bagi
kesejarahan bagi bangsa Indonesia. Selain nilai sejarah, Masjid Istiqlal merupakan sebuah bangunan bersejarah yang memiliki nilai ilmu pengetahuan, pendidikan, dan keagamaan.
Masjid Istiqlal merupakan masjid Negara Republik Indonesia yang terletak di pusat ibukota Jakarta. Masjid Istiqlal merupakan salah satu masjid terbesar di Asia Tenggara. Rencana pembangunan Masjid Istiqlal juga datang dari keinginan para pemuka agama supaya umat Islam memiliki pusat tempat ibadah di ibu kota Jakarta.
Sekitar tahun 1944, beberapa ulama dan tokoh-tokoh Islam berkumpul di kediaman Soekarno di Pegangsaan Timur 56 yang sekarang disebut Jalan Proklamasi untuk meminta izin mendirikan Masjid Agung di Jakarta. Usulan itu disambut baik oleh Sukarno, tetapi masih sangat sulit dilaksanakan karena Jepang masih berkuasa di Indonesia.
Pada awal tahun 1950-an, keinginan tersebut timbul kembali. Atas prakarsa Menteri Agama Wahid Hasyim dan Anwar Tjokroaminoto dari Sarekat Islam, lebih dari 200 orang tokoh Islam di Indonesia berkumpul di Gedung Pertemuan Umum Deca Park, Medan Merdeka Utara. Pada tahun 1954, mereka berhasil membentuk suatu susunan pengurus Yayasan Masjid Istiqlal dengan Anwar Tjokroaminoto sebagai ketua pertama.
Editor : Asep Juhariyono