get app
inews
Aa Text
Read Next : Topeng Mahapatih Gajah Mada, Peninggalan Sejarah yang Pernah Dipakai Raja Bali hingga Presiden RI

Kisah Mahapatih Gajah Mada: Dari Pahlawan Jadi Buronan Majapahit hingga Harta Bendanya Dijarah

Selasa, 02 November 2021 | 15:21 WIB
header img
Ilustrasi Mahapatih Gajah Mada.(Foto: Ist)

SURABAYA, iNews.id - Takdir politik Mahapatih Gajah Mada berakhir menyedihkan. Usai peristiwa pembantaian Raja Sunda dan permasurinya di Lapangan Bubat, Gajah Mada terus dipersalahkan.  Wuru

Tekanan itu terutama datang dari Raja Wengker yang menuntut Gajah Mada diganjar hukuman.  Petaka Bubat (1357) yang berujung turut tewasnya putri Sunda Dyah Pithaloka Citrarasmi membuat Hayam Wuruk memendam duka lara. Raja Majapahit itu pun jatuh sakit dan akhirnya mangkat. 

Raja Wengker yang murka segera mengumpulkan para menteri untuk membicarakan sebab musabab wafatnya srinata. 

"Bagaimana pun Gajah Mada harus mendapat hukuman setimpal," tulis Slamet Muljana dalam "Menuju Puncak Kemegahan, Sejarah Kerajaan Majapahit". 

Andai Gajah Mada tidak memaksa Dyah Pithaloka Citrarasmi sebagai persembahan, perang Bubat tidak akan pernah terjadi. Raja Hayam Wuruk dan putri Sunda akan bersanding sebagai pasangan mempelai dalam pernikahan agung. 

Terbayang Majapahit dan Sunda menjadi satu. Masalah muncul saat di tengah prosesi pernikahan, Gajah Mada tiba-tiba berinisiatif melakukan penaklukan. Sunda harus tunduk meskipun melalui jalan perkawinan.  

Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut