CIAMIS, iNews.id - Kegiatan pembelajar tatap muka (PTM) di MTs Harapan Baru, Pondok Pesantren Cijantung, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis dihentika mulai Senin (18/10/2021). Pembelajaran Sistem
Kebijakan tersebut dikeluarkan Kantor Kementrian Agama (Kemenas) Kabupaten Ciamis, menyusul tragedi kegiatan susur sungai yang berakhir dengan meninggalnya 11 siswa sekolah tersebut.
Kepala Kantor Kemenag Ciamis, Asep Lukman, dalam keterangannya mengatakan, penghentian sementara kegiatan PTM di MTs Harapan Baru tersebut berlaku mulai Senin ini hingga batas waktu yang belum ditentukan.
"Terhitung mulai hari ini kegiatan PTM di MTs Harapan Baru dihentikan sampai waktu yang belum bisa ditentukan. Nanti ada keputusan pihak berwenang kapan kegiatan PTM akan kembali berjalan," ujar dia, Senin (18/10/2021).
Meski kegiatan PTM dihentikan, kata Asep, namun pihak sekolah tetap bisa melakukan kegiatan belajar terhadap peserta didiknya melalui daring (online).
Ia berharap dengan pembelajaran sistem online ini siswa tetap bisa mendapatkan haknya untuk belajar. "Sistem pembelajarannya melalui daring. Semoga ini membawa kebaikan bagi semua pihak," kata dia.
Sebagaimana diberitakan, sebanyak 11 siswa MTs MTs Harapan Baru, Pesantren Cijantung mengalami musibah saat kegiatan susur sungai di Sungai Cileueur (Leuwi Ili) Dusun Wetan, RT 01 RW 01, Desa Utama Cijeungjing, Jumat (15/10) sore.
Korban meninggal lantaran terseret arus air di Leuwi Ili yang terkenal dalam. Meski permukaan air di tempat kejadian terlihat tenang, namun dibawahnya berputar.
Sementara itu, Polres Ciamis akhirnya turun tangan untuk melakukan penyelidikan peristiwa susur sungai yang menalan korban 11 siswa MTs Harapan Baru.
"Tim Inafis sudah turun ke lapangan untuk melakukan olah di tempat kejadian perkara (TKP)," kata Kapolres Ciamis, AKBP Wahyu Broto Narsono, SIK, kepada para wartawan, Jumat (17/10/2021).
Selain melakukan olah TKP, kata Wahyu, polisi juga telah meminta keterangan sejumlah saksi yang melihat dan mengetahui kejadian di Sungai Cileueur, Dusun Wetan, RT 01 RW 01, Desa Utama, Kecamatan Cijeungjing, Jumat (15/10) sore.
"Kami juga sudah meminta keterangan sejumlah saksi di lokasi kejadian. Kami masih terus melakukan pendalaman," ujar dia.
Editor : Asep Juhariyono