TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id - Tiga perguruan tinggi di Jawa Barat memperkenalkan kembali aplikasi Fe-MNHY versi terbaru untuk mengatasi risiko stunting pada anak, Sabtu (27/7/2024).
Aplikasi Fe-MNHY adalah program berbasis android dan web server sebagai platform bagi bidan untuk memonitor perkembangan ibu hamil terkait berat badan, tinggi badan, dan status anemia.
Pada versi lamanya, Fe-MNHY hanya digunakan untuk memonitor konsumsi tablet Fe oleh ibu hamil. Versi terbaru, Fe-MNHY New Version, merupakan inovasi digital untuk pendampingan pencegahan stunting di Posyandu Anis Sukarindik, Kecamatan Bungursari.
Kegiatan ini dilakukan oleh Fakultas Ekonomi Bisnis dan Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi (Unsil) Tasikmalaya, bekerja sama dengan STIKes Muhammadiyah Ciamis (Mucis) dan Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika).
Tim pelaksana dari FEB Unsil dan Faperta meliputi R. Lucky Radi Rinandiyana, S.E., M.Si., Tine Badriatin, S.Sos., M.Si., M.M., Dr. H. Kurniawan, S.E., M.Si., Ak., CA., ACPA., CRBC., CGAE, Ir. Betty Rofatin, M.P., dan Wilman San Marino, S.E., M.M.
Kegiatan ini juga menghadirkan Metty Nurherliyany, SST.,M,Pd.,M.Tr.Keb Dosen Prodi Kebidanan D3 STIKes Muhammadiyah Ciamis, sebagai pemateri.
Ketua Kelompok Pengabdian Kepada Masyarakat, Lucky Radi Rinandiyana, mengatakan, bahwa aplikasi ini digunakan dalam rangka program pencegahan stunting yang menjadi masalah nasional.
Ia menjelaskan, bahwa program stunting ini tidak hanya dilakukan dengan cara konvensional seperti di pemerintahan. "Kami mencoba menawarkan software yang bisa membantu masyarakat dalam mencegah stunting," kata Lucky.
Lucky menyampaikan, bahwa kegiatan ini adalah bagian dari Tridharma Perguruan Tinggi, yaitu pengabdian kepada masyarakat. Program ini merupakan hibah internal yang dilakukan oleh dosen-dosen FEB Unsil, bekerja sama dengan fakultas lain, dan didanai oleh LPPM Unsil Tasikmalaya.
Lucky menyebut, bahwa garda terdepan pencegahan stunting adalah keluarga, dengan asistensi dari kader posyandu. "Kader-kader posyandu akan kami berdayakan untuk memantau ibu hamil agar gizi mereka tercukupi," ujarnya.
Ia berharap kader posyandu dapat terus berjuang tanpa kenal lelah untuk mengatasi stunting.
Metty Nurherliyany, pencipta aplikasi Fe-MNHY, menjelaskan, bahwa aplikasi ini dimodifikasi untuk lebih fokus pada pencegahan stunting.
"Penerapannya akan memantau tinggi dan berat badan anak sesuai standar WHO atau kartu anak sehat," kata Metty.
Dengan aplikasi ini, ibu hamil dan ibu balita bisa memantau kehamilan dan perkembangan anak mereka, apakah dikategorikan stunting atau tidak.
Metty juga menekankan pentingnya pemenuhan nutrisi sejak kehamilan hingga anak berusia dua tahun. Ia menyoroti peran penting kader posyandu dalam memberikan penyuluhan kepada ibu hamil dan calon ibu.
"Kader posyandu adalah garda terdepan yang bisa merangkul masyarakat," tuturnya.
Ketua Kader Posyandu Anis Sukarindik, Iis Hanipa, menyambut baik kunjungan ini sebagai penambah pengetahuan bagi kader posyandu.
Ia mengungkapkan bahwa aplikasi Fe-MNHY versi terbaru telah diunduh dan akan disosialisasikan kepada ibu balita dan ibu hamil.
"Ini adalah kelanjutan dari kegiatan sebelumnya. Alhamdulillah, angka stunting di posyandu kami menurun dan sekarang hanya ada satu kasus. Kami akan terus mensosialisasikan aplikasi ini," tandasnya.
Editor : Asep Juhariyono