Logo Network
Network

VIDEO: Ribuan Buruh PT Teodore Pan Garmindo di Tasikmalaya Geruduk Kantor Bupati, Tuntut Upah

Kristian
.
Kamis, 19 Oktober 2023 | 09:39 WIB

TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id - Ribuan buruh pabrik garmen dari PT Teodore Pan Garmindo (TPG) di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, menggeruduk kantor Bupati Tasikmalaya di Kecamatan Singaparna, Senin (16/10/2023).

Aksi protes ini dipicu oleh ketidakmengertian pabrik yang belum membayarkan upah bulan lalu kepada ribuan karyawannya.

Ketua DPD Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) 92 Provinsi Jawa Barat, Ajat Sudrajat, menjelaskan, bahwa keterlambatan pembayaran upah di pabrik garmen tersebut terjadi akibat beberapa konflik internal yang seharusnya tidak berdampak pada para buruh.

Para pekerja seharusnya telah menerima upah hasil kerja bulan September pada 10 Oktober lalu. Namun, hingga saat ini belum ada pembayaran yang dilakukan oleh perusahaan. Pihak perusahaan mengklaim bahwa keterlambatan ini disebabkan oleh konflik internal yang sedang berlangsung.

“Tanggal 10 Oktober kemarin itu seharusnya kawan-kawan buruh ini sudah menerima upah bulan September, tapi sampai dengan saat ini belum keterima,” ujar Ajat.

Massa buruh berharap bahwa melalui aksi protes ini, pemerintah dan pihak terkait, termasuk DPRD dan kepolisian, dapat bertindak sebagai mediator dengan memanggil para petinggi perusahaan. Harapan mereka adalah agar hak-hak mendasar para buruh, termasuk hak atas upah, dapat segera diselesaikan.

“Ini akan berdampak sistemik terhadap beban teman-teman buruh. Tuntutan kita itu ada 3. Pertama segera bayarkan upah yang bulan September. Kedua, berikan kejelasan tertulis tentang keberlangsungan kerja teman-teman buruh, dan yang ketiga, kembalikan kawan-kawan yang telah di PHK akibat kisruhnya konflik ini serta tidak ada PHK,” ucapnya.

Sementara itu, Ketua DPC Serikat Buruh Seluruh Indonesia (SBSI) 92 Priangan Timur, Deni Hendra Komara, menambahkan, bahwa tujuan utama kedatangan ribuan massa adalah untuk menuntut pembayaran upah yang masih tertunggak.

“Para buruh telah menyelesaikan pekerjaan mereka namun belum menerima bayaran. Selain itu, mereka juga menginginkan kejelasan terkait kelangsungan perusahaan di masa depan dan menolak adanya pemutusan hubungan kerja tanpa alasan yang jelas,” kata Deni.

Ia menyampaikan, apabila tuntutan mereka tidak dipenuhi, para buruh bersikeras akan terus memperjuangkan hak-hak mereka. Bahkan, mereka mengancam akan menggelar aksi protes dengan melibatkan massa yang lebih banyak dari wilayah Priangan Timur.

Informasi terbaru menyebutkan bahwa sekitar 1.500 karyawan belum menerima upah untuk bulan September karena konflik internal antara direktur utama, direktur satu, dan direktur dua perusahaan. Meskipun demikian, konflik internal tersebut sedang dalam proses penyelesaian di pengadilan.

Editor : Asep Juhariyono

Follow Berita iNews Tasikmalaya di Google News

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.