TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id – Sampel makanan yang diduga menjadi penyebab keracunan massal di Kampung Cimawate, Desa Tarunajaya, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Tasikmalaya, telah diambil petugas kesehatan dari Puskesmas Sukaraja. Sampel makanan yang diambil yakni satu bungkus snack dan satu bungkus nasi box.
Kepala Puskesmas Sukaraja Memed Supendi mengatakan, selain sampel makanan, pihaknya juga mengambil dua sampel muntahan korban untuk diserahkan ke laboratorium guna kepentingan pemeriksaan.
“Sample sudah diambil masih utuh dalam bentuk snack dan nasi box serta 2 sample muntahan korban,” ujar Memed, Senin (30/5/2022).
Sejauh ini penyebab terjadinya keracunan, kata dia, masih belum bisa dipastikan. Penyebab pasti baru bisa dipastikan setelah adanya uji klinis laboratorium.
“Hasilnya kurang tahu, yang meriksa labkesda provinsi. Kita sudah serahkan ke labkesda kabupaten,” kata dia.
Kendati demikian, ia menduga penyebab keracunan massal warga Kampung Cimawate, Desa Tarunajaya, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Tasikmalaya, akibat dari makanan.
“Hipotesa dari makanan,” ucapnya.
Memed menuturkan, hingga Senin Petang (30/5/2022), korban dugaan keracunan makanan yang dirawat di Puskesmas Sukaraja sebanyak 8 pasien. Sedangkan untuk di Puskesmas Urug sebanyak 5 pasien.
“Di Rumah Sakit TMC ada 6 orang, di RS Bunda Aisyah 3 orang, di klinik 2 orang, dan ada juga yang dirawat di rumahnya masin-masing,” tuturnya.
Hingga Senin sore, korban dugaan keracunan masih ada yang datang Instalasi Gawat Darurat (IGD) Puskesmas Sukaraja. Setidaknya ada 2 korban lagi yang datang sehingga jumlah korban keracunan totalnya mencapai 147 orang.
“Kalau yang dirawat di rumah tetap kita pantau. Kita juga berikan cairan infus. Tadi ada pasien yang dirujuk ke rumah sakit karena kondisinya menurun. Pasien mengalami dehidrasi dan lemah sehingga kita rujuk ke rumah sakit,” ungkapnya.
Diketahui, warga mulai merasakan gejala sakit perut, mual, muntah, diare dan demam diduga usai menyantap makanan dari acara syukuran calon haji pada Sabtu (28/5/2022) pagi.
Sebagian warga merasakan gejala pada Sabtu sore dan terus bertambah pada Sabtu malam. Hingga Senin sore, korban yang mulai merasakan gejala masih berdatangan ke Puskesmas Sukaraja.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait