“Habis ziarah dari Panjalu. Di dalam bus ada 60 penumpang. Saya koordinator bis 1. Saya yang ngecek jamaah kumplit tidaknya,” ujar Nana, saat di Puskesmas Panjalu, Sabtu (21/5/2022).
Ia menuturkan, ketika berangkat dari Panjalu kondisi mobil baik-baik saja. Rem bus pun dalam keadaan berfungsi dengan baik. Namun, saat menapai turunan terakhir sopir menginformasikan bahwa remnya blong.
“Saya duduk di depan samping sopir. Yang saya tahu nama sopirnya Ipay. Pas mau berangkat itu rem masih ada. Pas begitu turunan terakhir baru rem sudah gak ada. Sangkaan saya ini sopir becanda, ternyata serius beneran. Saya panik dan semua bingung. Itu sopir sudah banting stir ke kanan dan ke kiri untuk mencari selah agar selamat,” kata Nana.
Ia menjelaskan, sebelum bus menabrak rumah dan berhenti, bus yang ditumpanginya menabrak dulu mobil yang terparkir di pinggir jalan sebelah kiri. Bus kemudian menabrak sepeda motor, terus mobil Karimun kemudian rumah.
“Mobil yang pertama tertabrak itu mobil elf, terus motor, terus Karimun, baru rumah. Kalau yang sempat ke gusur itu satu,” jelas dia.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait