
BANJAR, iNewsTasikmalaya.id – Dunia pendidikan di Kota Banjar bersiap memasuki babak baru. Mulai Juli 2025, seluruh sekolah di kota ini akan resmi menerapkan sistem lima hari belajar dalam sepekan. Kebijakan ini merupakan tindak lanjut dari Surat Edaran Gubernur Jawa Barat Nomor 58/PL.03/Disdik tentang efektivitas waktu belajar di satuan pendidikan.
Dengan diberlakukannya sistem baru ini, para siswa akan menjalani kegiatan belajar mengajar dari Senin hingga Jumat, sementara hari Sabtu dan Minggu ditetapkan sebagai hari libur penuh. Namun sebagai konsekuensinya, jam masuk sekolah dimajukan menjadi pukul 06.30 WIB.
“Kami tengah menyusun pedoman teknis sambil menunggu surat edaran dari Wali Kota. Penerapannya akan dimulai pada tahun ajaran baru nanti,” kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Banjar, Kaswad, pada Selasa (3/6/2025).
Durasi Belajar Disesuaikan Setiap Jenjang
Penyesuaian waktu belajar berlaku untuk semua jenjang pendidikan, mulai dari TK hingga SMA/SMK. Adapun ketentuan waktu belajarnya adalah sebagai berikut:
TK: Belajar minimal 195 menit setiap hari Senin sampai Kamis, dan 120 menit khusus hari Jumat.
SD/SMP/SMA sederajat: Durasi belajar lebih panjang, disesuaikan kurikulum masing-masing, dengan pengurangan jam pada hari Jumat.
Fokus pada Pendidikan Karakter
Pemerintah Provinsi Jawa Barat menekankan bahwa kebijakan ini bukan sekadar efisiensi waktu, melainkan sebagai upaya membentuk karakter siswa melalui konsep Panca Waluya, yakni cageur (sehat), bageur (baik), bener (jujur), pinter (cerdas), dan singer (cekatan).
Anak-anak yang terbiasa bangun lebih pagi diharapkan tumbuh menjadi pribadi yang lebih disiplin dan tangguh. Selain itu, kombinasi dengan kebijakan jam malam pelajar (pukul 21.00–04.00 WIB) akan mendorong pola hidup yang lebih tertib dan sehat.
Wali Kota Banjar Dorong Sinergi Dua Kebijakan
Wali Kota Banjar, Sudarsono, menyambut baik penerapan dua kebijakan strategis tersebut. Ia menilai, keduanya bisa menjadi pondasi kuat untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan membentuk karakter siswa sejak dini.
“Kami ingin generasi muda Banjar tumbuh dalam lingkungan yang mendukung mereka menjadi pribadi unggul dan bertanggung jawab. Sinergi antara pembatasan jam malam dan lima hari sekolah ini adalah langkah konkret ke arah sana,” tegas Sudarsono.
Pemerintah Kota Banjar berharap seluruh pihak, mulai dari sekolah, orang tua, hingga masyarakat luas, dapat berperan aktif menyukseskan implementasi kebijakan ini.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait