
TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id – Menjelang evaluasi 100 hari kerja kepemimpinan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tasikmalaya, Viman Alfarizi Ramadhan dan Diky Chandra, gelombang kritik mulai mencuat dari kalangan mahasiswa. Kali ini, suara keras datang dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Kota Tasikmalaya.
Ketua PC PMII Kota Tasikmalaya, Ardiana Nugraha, dalam pernyataan resminya pada Selasa (13/5/2025), menyatakan bahwa pihaknya meragukan kemampuan Viman-Diky dalam menata perubahan dan mewujudkan keadilan sosial di kota santri tersebut.
"Sudah hampir 100 hari menjabat, tapi kami belum melihat langkah konkret untuk menjawab persoalan-persoalan mendasar di Tasikmalaya. Justru terkesan banyak masalah yang diabaikan atau dinormalisasi," ujar Ardiana.
Tuding Banyak Masalah Tidak Ditangani Serius
PMII menyoroti beberapa isu krusial yang hingga kini dinilai belum ditangani secara serius oleh pasangan pemimpin daerah tersebut. Di antaranya adalah kekosongan posisi kepala di sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD), sulitnya akses terhadap lapangan kerja, menjamurnya terminal liar akibat aktivitas pool bus, serta lemahnya pengawasan terhadap pelanggaran tata ruang kota.
"Masalah-masalah ini seharusnya menjadi prioritas utama, tapi nyatanya belum ada solusi konkret. Apakah Wali Kota punya keberanian untuk mengambil tindakan tegas atau hanya akan jadi bagian dari kebiasaan lama?" kata Ardiana..
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait