
"Saya belum pernah bikin KTP, tapi katanya data saya sudah ada. Pas dicek sidik jari, tidak cocok. Muka sih mirip, tapi saya yakin belum pernah rekam," kata Deni, yang sehari-hari bekerja sebagai nelayan dan harus kembali melaut pada 10 April mendatang.
Merespons hal tersebut, Yayan memastikan pihaknya langsung melakukan verifikasi ulang secara biometrik. Pemeriksaan dilakukan lewat pengecekan iris mata dan sidik jari untuk memastikan kevalidan data.
"Kalau hasilnya berbeda, maka kami lakukan perekaman ulang. Bisa saja terjadi kesalahan data karena kesamaan nama atau foto," jelasnya.
Yayan juga mengimbau masyarakat untuk tidak menunda pengurusan dokumen kependudukan agar tidak mengalami antrean panjang, terlebih jika dokumen itu dibutuhkan dalam waktu dekat.
"Dokumen kependudukan sangat penting. Kami sarankan agar masyarakat mengurusnya jauh-jauh hari, jangan menunggu mepet kebutuhan," tutupnya.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait