
Sedangkan, dikatakan Bima, kebutuhan lainnya, seperti bawang merah dan putih stoknya terbilang kurang dan harganya belum stabil. Terlebih, stok bawang merah dan putih yang diambil dari Brebes, Jawa Tengah kini mulai menurun produksinua dikarenakan para petani di sana gagal panen akibat faktor cuaca.
"Maka ngambilnya beralih ke Garut yang harganya sedikit naik. Kemudian telur masih stabil ya. Secara keseluruhan harga terkendali tadi bawang. Dan tadi Minyakita stoknya agak kurang, tapi harga tetap stabil," ucapnya.
Ia pun mengaku, pada saat berbincang dengan para pedagang dirinya mendapatkan aspirasi, salah satunya agar diadakan operasi pasar yang dilaksanakan di Pasar Cikurubuk.
"Tadi ingin ada bantuan dari pemerintah, karena itu perlu komunikasi dengan kementrian perdagangan dan lain lain," ujarnya.
Guna mengantisipasi terjadinya kenaikan harga menjelang Lebaran, Bima mendorong agar kepala daerah untuk secara real time per harinya memonitor kondisi bahan pokok pangan yang ada di pasar.
"Kalau persoalannya seperti tadi di jalur produksinya ya berarti harus dicari dengan campion-campion yang lain. Misal tadi campion untuk bawang itu di Garut, harus ditelusuri kesana. Walaupun ada perbedaan dalam kualitas dan lain-lain. Tapi kami meminta pemda harus aktif membangun komunikasi dengan daerah-daerah yang lain, yang memiliki komoditas itu," ungkapnya.
"Yang kedua adalah operasi pasar. Ya kami dorong untuk berkomunikasi dengan bulog, dengan juga kementrian pertanian, karena ada stoknya untuk digelontarkan, tapi saya kira di sini di Tasik situasinya masih terkendali, belum betul-betul kekurangan, baru tadi minyakkita yang perlu didorong," tandasnya.
Sementara itu, turut hadir dalam kegiatan tersebut, di antaranya, Kadis Indag, Plt DKP3, Kadiskominfo, Asda 2, Kalak Pol PP, Kadishub, Kepala UPTD Pasar Cikurubuk, Ketua Hippatas, dan sejumlah OPD terkait lainnya.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait