Kantor Kemenag Kota Banjar Dihiasai Lampion Imlek Tuai Polemik

Budiana Martin
Kantor Kemenag Kota Banjar Dihiasai Lampion Imlek Tuai Polemik. Foto: Istimewa

Pandangan serupa disampaikan oleh Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Kota Banjar, yang mendukung penuh keputusan Kemenag.

Menurutnya, pemasangan ornamen Imlek tidak hanya menghormati tradisi budaya Tionghoa, tetapi juga mempertegas peran Kemenag sebagai lembaga yang melayani semua agama resmi di Indonesia, termasuk Konghucu.

“Ini adalah bentuk komitmen nyata dalam menciptakan keharmonisan di tengah keberagaman, serta menunjukkan bahwa agama-agama yang diakui negara mendapat perlakuan setara,” katanya.

Di tengah kontroversi yang berkembang, Kepala Kantor Kemenag Kota Banjar, Ahmad Fikri Firdaus, mengonfirmasi bahwa ornamen Imlek tersebut akhirnya dicopot. Keputusan ini diambil setelah ada permintaan dari Forkopimda Kota Banjar untuk menjaga situasi kondusif menjelang pelantikan kepala daerah.

“Kami memahami sensitivitas situasi. Karena itu, ornamen ini kami lepas sebagai langkah menjaga harmoni di tengah masyarakat,” jelas Fikri.

Ia juga menegaskan bahwa pemasangan ornamen sebelumnya bukan tanpa dasar. Hal itu adalah bentuk penghargaan terhadap agama yang merayakan Imlek, sejalan dengan tugas Kemenag sebagai lembaga yang melayani semua agama yang diakui negara.

“Kami ingin memastikan semua umat beragama merasa dihormati. Pemasangan ornamen ini adalah salah satu cara menunjukkan sikap tersebut, tetapi kami juga harus mempertimbangkan kondisi sosial masyarakat,” tambahnya.

Perayaan Imlek di Kota Banjar tahun ini menjadi pengingat pentingnya toleransi dan penghormatan antarumat beragama. Meskipun polemik sempat mencuat, langkah-langkah yang diambil diharapkan dapat menjadi pembelajaran untuk menciptakan harmoni di tengah keberagaman, tanpa menimbulkan konflik yang tidak perlu.

Sebagai simbol kerukunan, perayaan Imlek tetap menjadi bagian dari mozaik budaya yang memperkaya Indonesia sebagai bangsa yang majemuk. Kini, tugas semua pihak adalah menjaga agar toleransi ini terus hidup dalam keharmonisan.

 

Editor : Asep Juhariyono

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network