Pemerintah Provinsi Jawa Barat terus berupaya agar nilai tukar petani bisa terus membaik dan memberikan kesejahteraan lebih bagi petani.
"Petani mengeluhkan sulitnya mendapatkan pupuk. Kami bekerja keras untuk memastikan nilai tukar petani terus meningkat agar mereka lebih sejahtera," ujarnya, sembari menerima berbagai aspirasi dari petani yang hadir di lokasi.
Bey menjelaskan, salah satu faktor yang menyebabkan kelangkaan pupuk adalah adanya transisi pemerintahan yang mengakibatkan perubahan dalam struktur kementerian dan pejabat terkait.
Perubahan ini berdampak pada proses distribusi pupuk yang sempat terhambat. Meski begitu, ia menambahkan bahwa kuota pupuk nasional saat ini mencapai 9,55 juta ton, namun baru sekitar 5 juta ton yang berhasil disalurkan.
Selain itu, masalah infrastruktur irigasi pertanian juga menjadi salah satu kendala yang perlu segera diselesaikan. Pemerintah Provinsi Jawa Barat terus berkomitmen untuk meningkatkan sistem irigasi guna mendukung kelancaran pertanian dan mencapai target produksi yang telah ditetapkan.
Dengan berbagai upaya tersebut, Bey Machmudin tetap optimistis bahwa Jawa Barat dapat mencapai target produksi gabah kering giling yang telah ditentukan pada akhir 2024, meskipun tantangan yang ada masih harus terus diatasi.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait