CIAMIS, iNewsTasikmalaya.id - Ratusan siswa SMA Katolik Santo Yakobus Jakarta baru-baru ini merasakan pengalaman nyantri di beberapa pesantren di Ciamis, Jawa Barat.
Mereka ikut menjalani aktivitas sehari-hari bersama santri, dari mengikuti pengajian hingga latihan seni bela diri, sebagai bagian dari acara Ekskursi Kebhinnekaan bertema Dulur Sabangsa.
Brigita Vadstena Ceva Larasati, salah satu peserta, menggambarkan pengalaman ini sebagai kesempatan berharga untuk menjalin persahabatan antar umat beragama dan memperkuat semangat toleransi.
“Di sini, kami belajar menghargai keberagaman dan bersatu dalam satu bangsa yang penuh warna. Ini pengalaman berharga untuk memperkuat persatuan dan cinta pada Indonesia,” ujar Brigita pada Rabu (30/10/2024).
Program ekskursi ini dilakukan melalui kegiatan live-in di Pesantren Miftahul Ulum Bangunsirna, Ciamis, di mana para siswa disambut hangat oleh para santri.
Kehangatan persahabatan ini sangat terasa sejak mereka melangkah masuk ke gerbang pesantren.
Kehidupan Sehari-hari di Pesantren
Selama di pesantren, siswa Katolik Santo Yakobus ikut merasakan ritme kehidupan pesantren, mulai dari kegiatan keagamaan hingga aktivitas non-formal lainnya.
Salah satu kegiatan yang membekas bagi Brigita dan teman-temannya adalah latihan pencak silat bersama para santri.
“Kami dikenalkan pada Pencak Silat, belajar tentang cara mengembangkan dan melestarikan seni bela diri ini,” tutur Brigita.
Selain itu, para siswa juga mengikuti kuliah subuh dan belajar ngaji kitab kuning di Pondok Pesantren Darussalam, yang memberikan wawasan mendalam tentang kehidupan di lingkungan pesantren dan memperkaya pemahaman lintas budaya.
Dengan kegiatan ini, para siswa berharap dapat memperkuat ikatan kebersamaan dan menumbuhkan rasa persaudaraan, yang menjadi bukti nyata kebhinnekaan di Indonesia.
Program nyantri ini menanamkan nilai-nilai toleransi dan saling menghormati yang dapat mempererat persatuan bangsa.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait