CIAMIS, iNewsTasikmalaya.id – Siswa-siswi SMA Katolik Santo Yakobus Jakarta mendapatkan pengalaman berharga dalam program ekskursi kebinekaan melalui live in di Pesantren Miftahul Ulum Bangunsirna, Ciamis, Selasa (29/10/2024).
Program ini memberikan mereka kesempatan untuk merasakan kehidupan pesantren secara langsung dan mendalami nilai-nilai kebersamaan dan keberagaman.
Kedatangan mereka disambut penuh kehangatan oleh para santri, yang berjajar di sepanjang gerbang pesantren untuk memberikan sapaan persahabatan.
Selama program live in, siswa Santo Yakobus menjalani berbagai kegiatan pesantren, mulai dari mengikuti rutinitas keagamaan, makan bersama, hingga berpartisipasi dalam kegiatan belajar dan non-formal lainnya.
Salah satu momen yang sangat dinikmati oleh para siswa adalah latihan pencak silat bersama santri, terutama karena mereka diajarkan teknik bela diri tradisional Pagar Nusa oleh pelatih Miftah Fauzi.
Ia menjelaskan pentingnya Pagar Nusa, bela diri dari Nahdlatul Ulama, yang menjadi warisan budaya dan agama yang diwariskan oleh para Wali Songo.
“Pagar Nusa bukan sekadar bela diri, tetapi bagian dari warisan budaya yang menanamkan nilai-nilai kebersamaan dan keberanian,” ujar Miftah, sembari mengajarkan beberapa gerakan dasar.
Meski beberapa gerakan cukup menantang, antusiasme siswa tetap tinggi. Salah satu peserta, Brigita Vadstena Ceva Larasati, mengungkapkan rasa senangnya bisa terlibat langsung dalam latihan.
"Gerakannya memang cukup menantang, tapi ini pengalaman yang seru dan penuh kebersamaan bersama para santri,” ucap Brigita.
Program ekskursi ini tak hanya berfokus pada pengenalan budaya, tetapi juga memperkuat persahabatan lintas agama dan membangun semangat toleransi. Para siswa dan santri menyadari bahwa persatuan dalam perbedaan dapat menjadi kekuatan bagi bangsa.
Melalui pemahaman dan kegiatan bersama, program ini berhasil menanamkan nilai persaudaraan di tengah keberagaman, menumbuhkan semangat kebangsaan yang semakin erat.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait