CIAMIS, iNewsTasikmalaya.id – Ratusan siswa dari SMA Katolik Santo Yakobus Jakarta mengikuti kuliah subuh di Pondok Pesantren Darussalam, Ciamis, Jawa Barat, sebagai bagian dari kegiatan Ekskursi Kebhinnekaan bertema Dulur Sabangsa.
Acara ini bertujuan mempererat persaudaraan antarumat beragama melalui dialog dan pemahaman lintas budaya.
Kuliah subuh dipimpin oleh Fadlil Munawwar Manshur, yang menyampaikan visi Pesantren Darussalam dalam mencetak generasi dengan nilai-nilai Muslim Moderat, Mukmin Demokrat, Muhsin Diplomat.
Fadlil juga menjelaskan Tri Jiwa Pesantren Darussalam yang meliputi keadaban, keilmuan, dan kepemimpinan, diharapkan mampu memberikan pemahaman mendalam bagi peserta mengenai kontribusi pesantren dalam pendidikan karakter pemuda Indonesia.
"Meskipun peserta beragama Katolik dan Protestan, mereka dengan penuh hormat mengenakan hijab selama kuliah subuh sebagai bentuk penghargaan terhadap tradisi pesantren," ujar Fadlil, Senin (28/10/2024).
Pimpinan muda Ponpes Darussalam, Ahmad Nabil Athoillah, menyambut baik kegiatan ini dan menyebutnya sebagai momen luar biasa yang mempertemukan pemuda dari berbagai latar belakang iman.
"Acara ini merupakan sarana perjumpaan yang sangat positif. Semoga dapat menjadi jembatan persaudaraan di antara pemuda Indonesia," jelasnya.
Ahmad menambahkan bahwa kegiatan ini menunjukkan semangat kebersamaan yang tetap terjalin kuat meski ada perbedaan agama.
"Melalui dialog dan interaksi, generasi muda belajar untuk menghargai dan memahami satu sama lain," tambahnya.
Salah satu peserta, Leyla Zahra, yang merupakan siswa beragama Islam di SMA Katolik Santo Yakobus, menyampaikan bahwa di sekolah mereka telah terbiasa dengan nilai-nilai toleransi.
"Kami diajarkan untuk selalu menghormati satu sama lain, tanpa memandang perbedaan agama," ungkapnya.
Usai kuliah subuh, para siswa SMA Katolik Santo Yakobus mengikuti berbagai kegiatan bersama para santri Pesantren Darussalam.
Mereka memulai dengan upacara bendera untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda, diikuti dengan pengenalan pembelajaran pesantren, dan dinamika kelas bersama santri untuk lebih mendalami kehidupan di pesantren.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait