CIAMIS, iNewsTasikmalaya.id - Ribuan anggota Pramuka dari 27 kabupaten dan kota di Jawa Barat memadati Taman Lokasana, Ciamis, untuk merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) Pramuka ke-63 pada Sabtu (31/8/2024).
Acara ini menjadi ajang berkumpulnya para Pramuka yang penuh semangat, menampilkan berbagai kegiatan yang menggambarkan nilai-nilai kebangsaan dan budaya.
Peringatan HUT Pramuka kali ini dimeriahkan dengan beragam penampilan, termasuk aksi koloni senapan dari Saka Wirakartika Kodim 0613 Ciamis, pertunjukan seni tradisional seperti dongkur dan kolotik, serta gelaran kolosal "medar kaulinan" yang dibawakan oleh sakola motekar.
Setiap kegiatan yang ditampilkan tidak hanya menarik, tetapi juga sarat dengan makna kebangsaan dan kebersamaan.
Ketua Kwartir Nasional (Kwarnas) Gerakan Pramuka, Budi Waseso, dalam sambutannya menekankan bahwa Pramuka adalah sosok yang mencerminkan Insan Pancasila, yang setia mengamalkan Trisatya dan Dasa Dharma.
"Sejak berdirinya pada tahun 1961, Pramuka telah ditetapkan sebagai wadah pemersatu bangsa. Bahkan sebelum itu, Pramuka sudah terlibat dalam perjuangan membela negara, bersama TNI dan Polri sebagai salah satu dari tiga pilar kebangsaan," ujar Budi.
Budi juga mengapresiasi inisiatif Kwartir Cabang (Kwarcab) Ciamis yang telah menjalankan program Gerakan Nanam Padi (GNP), sebuah program ketahanan pangan yang menanam padi dan jagung di lahan non-perkebunan.
"Bu Atalia menitipkan pesan agar Pramuka bisa berperan dalam membangun ketahanan pangan. Saya sangat bangga melihat bahwa program ini berjalan dengan baik di Ciamis. Tanaman padi dan jagung yang sudah tumbuh dengan baik adalah bukti nyata komitmen tersebut," ungkapnya.
Menurut Budi, ketahanan pangan adalah salah satu pilar kemandirian bangsa yang harus terus diperkuat. "Pangan adalah kebutuhan dasar yang tidak boleh diabaikan. Dengan ketahanan pangan yang kuat, kita dapat mengurangi ketergantungan pada impor dan meningkatkan kemandirian negara. Inilah yang diupayakan melalui Gerakan Pramuka, terutama di daerah seperti Ciamis yang memiliki potensi besar dalam bidang pertanian," tambahnya.
Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, yang diwakili oleh Ketua Majelis Pembimbing Cabang (Mabicab) Ciamis, H. Engkus Sutisna, juga menyampaikan apresiasi terhadap peran Pramuka dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila.
"Gerakan Pramuka adalah benteng pertahanan dalam menghadapi berbagai tantangan zaman, termasuk perkembangan teknologi dan pengaruh budaya asing," ujar Engkus.
Engkus juga menekankan bahwa Pramuka harus terus berinovasi dan beradaptasi untuk menghadapi masa depan, dengan fokus pada kegiatan bakti sosial, pelestarian lingkungan, dan pengembangan ekonomi.
Sementara itu, Ketua Kwartir Cabang (Kwarcab) Pramuka Ciamis, Nanang Permana, menggarisbawahi pentingnya program Gerakan Nanam Padi (GNP) yang telah digalakkan sejak tahun 2020.
"Panen perdana dipimpin oleh Kak Atalia pada Desember 2020. Saat ini, padi yang kami tanam berusia sekitar 70 hingga 80 hari, dan akan dipanen pada usia 100 hari," jelas Nanang.
Program ini juga mencakup penanaman varietas padi yang bisa dipanen dalam 70 hari dan jagung yang dapat tumbuh hingga tiga meter dengan lima tongkol per batang. Tujuan utama program ini adalah untuk mencapai kedaulatan benih dan mengurangi ketergantungan pada tengkulak benih.
"Kami berharap, ke depannya, para Pramuka di Ciamis bisa memenuhi kebutuhan pangan dari halaman rumah mereka sendiri, tanpa harus bergantung pada impor," pungkas Nanang.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait